Presiden Jokowi: Peluncuran Trayek Bus Rute NTT ke Dili - Timor Leste Segera Dilakukan

- 20 Juli 2022, 08:30 WIB
Jokowi bersama Presiden Timor Leste
Jokowi bersama Presiden Timor Leste /Sumber Foto: Twitter @setkabgoid

VOX TIMOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Demokratik Timor-Leste Jose Ramos-Horta beserta delegasi ke Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Presiden Jokowi menjelaskan bahwa kedua negara sepakat untuk meningkatkan konektivitas baik darat maupun laut.

Secara rinci Kepala Negara menyampaikan sejumlah kesepakatan yang dicapai kedua negara.

Baca Juga: Tahapan Pelaksanaan Pilkades Serentak Tahun 2022, Sesuai Permendagri Nomor 72 Tahun 2019

“Pertama, kita sepakat untuk terus meningkatkan perdagangan dua negara. Dengan melihat tren hubungan perdagangan yang terus positif, saya yakin perdagangan dua negara bisa terus ditingkatkan,” ujarnya.

Kedua, Indonesia dan Timor Leste sepakat untuk memperkuat konektivitas darat dan laut.

“Untuk jalur darat, saya harapkan peluncuran trayek bus rute Kupang-Dili dapat segera dilakukan. Dan untuk konektivitas laut, saya menilai pentingnya untuk membuka rute kapal Kupang-Dili-Darwin,” ucap Presiden.

Baca Juga: Kasihan! Randy Badjideh Dituntut Hukuman Mati Oleh JPU

Ketiga, kedua pemimpin sepakat untuk memperkuat pembangunan perbatasan.

“Saya harap pembangunan PLBN (Pos Lintas Batas Negara) Napan dapat selesai tahun ini. Dan Saya juga mendorong agar Joint Border Comittee dapat dilakukan kembali,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kepala Negara juga menyampaikan komitmen BUMN dan perusahaan-perusahaan Indonesia untuk berpartisipasi dalam pembangunan di Timor Leste, termasuk di bidang infrastruktur.

“Saya mendorong kedua negara dapat segera menyelesaikan bilateral investment treaty. Nilai investasi Indonesia di Timor Leste saat ini mencapai 818 juta Dolar AS, terutama di sektor perbankan, migas, dan telekomunikasi,” ujarnya.

Baca Juga: Pengamat: Pak Simon dan Kim, Lebih Elok Fokus Tuntaskan Program Hingga Periode Ke 2

Selain kerja sama ekonomi, kedua pemimpin juga membahas isu terkait penyelesaian negosiasi perbatasan.

“Saya menekankan pentingnya kedua negara untuk segera menyelesaikan dua segmen perbatasan darat yang tersisa, yaitu segmen Noel Besi-Citrana dan Bijael Sunan-Oben,” tandas Presiden Jokowi.

Untuk konektivitas darat, ia berharap peluncuran trayek bus rute Kupang-Dili dapat segera dilakukan.

Baca Juga: Pemilu 2024: Payung Hukum Untuk 3 DOB Papua Belum Diputuskan DPR

"Untuk konektivitas laut saya menilai pentingnya untuk membuka rute kapal Kupang-Dili-Darwin," kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa 19 Juli 2022.

Penguatan kerja sama terkait konektivitas darat diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman tentang pergerakan lintas batas bus oleh Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi dan Menteri Transportasi dan Komunikasi Timor-Leste José Agustinho da Silva.

Baca Juga: Kasihan! Randy Badjideh Dituntut Hukuman Mati Oleh JPU

Dalam pertemuan bilateral RI dan Timor-Leste, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa penguatan kerja sama ekonomi menjadi fokus pembahasan kedua pihak.

Jokowi juga meminta Republik Demokratik Timor-Leste dapat meningkatkan konektivitas jalur laut dengan membuka rute kapal tujuan Kupang-Dili-Darwin.

Permintaan itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pernyataan pers kunjungan kenegaraan Presiden Republik Demokratik Timor-Leste Jose Ramos-Horta beserta delegasi ke Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Baca Juga: Kasihan! Randy Badjideh Dituntut Hukuman Mati Oleh JPU

"Untuk konektivitas laut, saya menilai pentingnya membuka rute kapal Kupang-Dili-Darwin," kata Presiden Jokowi dalam pernyataan pers dikutip dari Antara, Selasa 19 Juli 2022.

ASEAN

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendengarkan secara seksama ucapan terima kasih Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta soal sikap Indonesia yang mendukung negaranya menjadi anggota ASEAN. Indonesia sedari dulu memberikan dukungan, meski ditolak anggota yang lain.

Baca Juga: DPMD; Kades Diperbolehkan Gugat Hasil Pilkades Serentak 2022

Di depan Jokowi, Ramos-Horta menyatakan Timor Leste adalah bagian dari Asia Tenggara. Mantan gerilyawan Timor Leste selama masa pendudukan Indonesia (1975-1999) ini menyebut negaranya telah memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk bergabung.

"Timor Leste akan menjadi anggota ASEAN yang produktif. Jadi kami berharap bisa bergabung di masa Presidensi Indonesia, yang menjadi sangat simbolis," kata Ramos-Horta usai pertemuan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, 19 Juli 2022.

Harapan tersebut disampaikan Timor Leste kepada Indonesia yang akan menjadi Ketua ASEAN 2023. Mendengar permintaan tersebut, Jokowi yang menatap Ramos-Horta tampak menganggukan kepalanya beberapa kali. 

Baca Juga: NTT Berduka, 3 Warga NTT Tewas Ditembak KKB di Papua Akan Dipulangkan ke Kampung Halaman

Dukungan Indonesia terhadap Timor Leste tak berubah selama belasan tahun lamanya. Adapun negara yang masih menghambat yaitu seperti Singapura. Hanya saja dalam pertemuan ini, Jokowi sama sekali tidak menyinggung soal rencana keanggotaan Timor Leste di ASEAN.

Awal Maret lalu, Ramos-Horta juga mengingatkan bahwa bergabung Timor Leste ke ASEAN adalah mimpi negaranya. Peraih penghargaan nobel bidang perdamaian 1996 mengakui butuh waktu lama untuk bisa bergabung dengan ASEAN.

Ramos-Horta kala itu menceritakan pihaknya sudah sempat melakukan pertemuan dengan mantan Perdana Menteri Singapura periode 1990 - 2004 Goh Chok Tong dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong, untuk menyampaikan perihal mimpi Timor Leste bergabung dengan ASEAN. Hanya saja, sikap Singapura sangat pragmatik (bukan negatif).  

Baca Juga: Pemilu 2024: Payung Hukum Untuk 3 DOB Papua Belum Diputuskan DPR

Ramos-Horta saat itu mengatakan Timor Leste paham ada negara lain yang juga ingin bergabung dengan ASEAN, yakni Sri Lanka, Bangladesh dan Papua Nugini. Namun, kata dia, negara-negara tersebut belum bisa diterima oleh ASEAN karena sudah bergabung dengan organisasi lain. 

"Timor Leste, kami belum menjadi bagian dari organisasi mana pun,” kata Ramos-Horta dalam diskusi Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI).***

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Oktavianus Seldy Berek


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah