Ganjar yakin keluhan itu tidak hanya diterima oleh dirinya, tapi juga oleh kepala daerah lain yang ikut hadir dalam acara HUT PGRI. Tapi Ganjar lalu menebar optimisme dan meminta guru tak khawatir, karena dirinya yakin target tersebut akan terlampaui.
Sebab pada 2021, sudah ada pengangkatan 300 guru PPPK dan 319 ribu pada 2022. Untuk itu, Ganjar yakin jumlah pengangkatan guru PPPK akan semakin naik lagi tahun 2023.
Ganjar juga melaporkan ke Jokowi kalau di Jawa Tengah, sudah ada 5.788 guru PPPK yang dilantik.
Pada 31 Oktober kemarin, Jawa Tengah kembali membuka 4.600 lowongab dan menerima 4.361 guru.
Ganjar pun menyebut saat ini masih ada sisa 5.546 guru honorer lagi di bawah Pemerintah Provinsi yang menunggu diangkat jadi PPPK.
Tak hanya soal status PPPK, Ganjar juga menyinggung soal gaji yang diterima para guru. Selama ini, persoalan gaji, terutama gaji guru honorer, selalu jadi persoalan karena nominalnya yang kecil.
"Kita enggak fair, jika ngomong tentang pembangunan dunia pendidikan, tapi melupakan pembangunan sumber pendapatan para pengajarnya," kata Ganjar, yang disambut tepuk tangan para guru.
Ganjar pun melaporkan upayanya kepada Jokowi dan Nadiem, untuk membuat gaji guru honorer bisa setara Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).
Sehingga di peringatan Hari Guru di Jawa Tengah beberapa waktu lalu, Ganjar mengaku telah meminta kepala daerah di Jawa Tengah untuk menghitung ulang anggaran daerahnya.