Otto Hasibuan Sebut Dalil Perkara Pemilu Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud Cuma Narasi Penuh Asumsi

- 28 Maret 2024, 18:36 WIB
Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran Yusril Ihza Mahendra (tengah) didampingi Wakil Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran Otto Hasibuan (kiri) dan Anggota Tim Pembela Prabowo-Gibran Hotman Paris (kanan) berjalan untuk mendaftarkan diri sebagai pihak terkait dalam gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) ke Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta, Senin (25/3/2024).
Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran Yusril Ihza Mahendra (tengah) didampingi Wakil Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran Otto Hasibuan (kiri) dan Anggota Tim Pembela Prabowo-Gibran Hotman Paris (kanan) berjalan untuk mendaftarkan diri sebagai pihak terkait dalam gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) ke Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta, Senin (25/3/2024). /AANTARA FOTO/ Erlangga Bregas Prakoso/YU/ANTARA FOTO

VOX TIMOR - Tudingan Pemilu 2024 sebagai pemilu paling buruk yang didalilkan oleh Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dibantah langsung oleh Wakil Ketua Tim Pembela Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Otto Hasibuan.

"Pemilu kali ini adalah pemilu yang paling damai dan tentu paling baik, bukan paling buruk seperti yang disampaikan oleh para pemohon," kata Otto dalam mukadimahnya saat sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di Gedung I Mahkamah Konstitusi RI, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024, dikutip dari Antara.

Otto menyebut dalil Anies-Muhaimin maupun Ganjar-Mahfud dalam perkara ini merupakan narasi yang penuh asumsi, yang terkesan menggiring opini bahwa kekalahan keduanya disebabkan adanya kecurangan pemilu.

Baca Juga: Klaim 95 Persen Politisi Sudah Move On dari Pemilu, Habiburokhman: Mereka Bilang Ya Sudahlah

"Narasi-narasi yang dikembangkan dan dibangun seakan-akan rakyat memilih Prabowo-Gibran karena kecurangan dan karena adanya bansos," tuturnya.

Menurut Otto, hal tersebut melukai dan menafikan hak mayoritas rakyat Indonesia untuk menentukan pilihannya dengan bebas.

Ia mendaku/klaim, rakyat Indonesia memilih Prabowo-Gibran karena memang menginginkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 itu memimpin Indonesia ke depan.

"Pilihan tersebut dilakukan oleh rakyat Indonesia berdasarkan hati nuraninya. Jadi, kalau dituduhkan dan rakyat dituduh memilih karena adanya bansos, karena adanya kecurangan, itu melukai hati rakyat mayoritas Indonesia yang memilih Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden yang mereka cintai,” katanya.

Kubu Prabowo-Gibran menyatakan tidak akan terpancing dan terpengaruh dengan narasi-narasi kecurangan yang dituduhkan. Mereka menyatakan akan berpegang teguh kepada prinsip kejujuran dan profesionalisme.

"Kami akan memberikan analisa yuridis untuk membantah dalil-dalil pemohon dan kami akan membantah dalil-dalil pemohon tersebut tidak dengan narasi-narasi yang asumtif dan asumsi-asumsi, tidak akan mengirim opini, kami akan sampaikan secara jelas dengan argumentasi hukum disertai dengan bukti-bukti yang ada," ucap Otto.***

Editor: Ikbal Tawakal


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x