Keduanya juga berterimakasih kepada semua pihak baik media, Kasat Reskrim Polres Malaka maupun Bupati Malaka yang telah membantu baik secara langsung maupun tak langsung untuk mengakhiri peristiwa yang terjadi antara Mad dan Nando.
Kasat Reskrim Polres Malaka Iptu Djoni Boro, SH kepada semua pihak yang hadir pada kesempatan itu menegaskan, upaya damai-kekeluargaan yang dilakukan menandakan kalau masalah yang terjadi antara Mad dan Nando sudah selesai.
Perdamaian yang dilakukan pun tidak hanya di atas kertas dan di hadapan polisi. Tetapi, di luar sana juga harus damai. Perdamaian ini pun dilakukan atas keinginan kedua belah pihak, bukan atas paksaan orang lain.
"Bila di kemudian hari ada masalah di luar sana dan nyata-nyata masih ada kaitan dengan masalah ini, itu masalah baru. Jadi, masalah hari ini selesai dan final", tandas Kasat Djoni.
Baca Juga: Henny Kristianus: Menikah Untuk Apa? Menikah Untuk Dinafkahi, Bagaimana Pasanganmu Pelit?
Mantan pelatih klub sepak bola Kabupaten Ainaro-Timor Timur (kini negara Timor Leste, red) itu juga berterimakasih kepada Mad dan Nando bersama keluarga yang telah membantu pihak Polres Malaka menyelesaikan masalah yang terjadi secara damai-kekeluargaan.
Mantan Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Kupang ini mengingatkan, kejadian ini hendaknya menjadi media pembelajaran berharga bagi semua pihak dan tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Kasat Djoni kemudian meminta Mad dan Nando untuk berjabatan tangan sebagai tanda damai dan menyatakan masalahnya selesai. Jabat tangan damai itu disaksikan Kasat Djoni bersama anggotanya, Kabag Hukum Setda Malaka Yohanes Seran sekaligus menjadi perwakilan keluarga Nando, Kabag Pembangunan Setda Malaka Klaudius Kapu sebagai pimpinan Nando, dan Martinus Seran Klau sebagai perwakilan keluarga Mad. ***(OKENarasi.Cyriakus Kiik).