Genap Berusia 93 Tahun, Mgr Antonius Pain Ratu Sebagai Uskup Tertua di Indonesia

- 3 Januari 2022, 22:19 WIB
Mgr Anton Pain Ratu SVD, Uskup Emeritus Atambua.
Mgr Anton Pain Ratu SVD, Uskup Emeritus Atambua. /Kosmos

Pada 15 Januari 1958, Frater Pain Ratu ditahbiskan oleh uskup pribumi pertama NTT atau kedua di Indonesia –setelah Mgr Albertus Soegijapranata SJ–, yakni Mgr Gabriel Wilhelmus Manek SVD.

Selain Pater Pain Ratu, ada tiga imam lain yang ditahbiskan bersamanya: Pater Clemens Cletus da Cunha SVD, Pater Lambert Pari Seran SVD, dan Romo Petrus Sepe.

Pater Pain Ratu memilih moto tahbisan dalam bahasa Latin, Ecce, Venio yang berarti: Sungguh, Aku datang (Ibr. 10:7). Moto tersebut terukir di atas patena, yang dihadiahkan oleh orangtua dan keluarganya. Sesanti itu senantiasa terlihat saban kali Pater Pain Ratu merayakan Misa.

Baca Juga: Maria Siswi SMA di Kabupaten Malaka, Diterkam Buaya

Moto itu juga selalu mengingatkan Pater Pain Ratu bahwa orangtua dan keluarganya selalu menyertai, mendukung, dan mendoakan perjalanan dan karya imamatnya.

Moto yang terpatri di atas patena miliknya pun kerap menyuntik semangat dan mendongkrak kesadaran Pater Pain Ratu. Ia dipanggil Allah untuk melayani umat-Nya.

Tugas Perdana Sebagai Imam Muda

Tugas perdana sebagai imam muda di Paroki St Mikael Nita, Keuskupan Agung Ende (Kini, Keuskupan Maumere). Setelah itu, tarekat mengutusnya ke Keuskupan Atambua.

Setelah itu, ia diutus ke Keuskupan Atambua dan menangani beberapa paroki di sana. Tarekat lantas mengirimnya studi antropologi budaya serta katekese pastoral di Universitas Ateneo de Manila.

Baca Juga: DPR di NTT Dinilai Tidak Miliki Rasa Peduli Soal Kasus Pembunuhan Astri dan Lael

Halaman:

Editor: Oktavianus Seldy Berek

Sumber: hidupkatolik


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x