Refleksi Hari Tuhan: 'Kekasih Tuhan dan orang-orang kudus melalui panggilan!'

- 18 Desember 2022, 17:32 WIB
/

Rasul Paulus mengungkapkan identitas baru mereka kepada orang Romawi: mereka adalah orang-orang kudus, yaitu, "terpisah", dipilih dan dipanggil untuk menjadi milik Tuhan, untuk hidup dari Dia dan untuk Dia.

Ini adalah buah dari kecenderungan cinta: mereka bukan lagi budak kekuatan manusia, tidak lagi tunduk pada logika duniawi, tetapi dicintai dan disayangi oleh Tuhan. Di setiap era sejarah, umat manusia memiliki kebutuhan mendesak untuk memahami dirinya sendiri, tempatnya di dunia, dan masing-masing dari kita mencoba menebak apa yang mengarahkan hidupnya, memberinya makna, kedamaian dan keindahan batin.

Namun, semua upaya yang dimulai dari perspektif manusia murni dan hanya terbatas pada cakrawala duniawi, cepat atau lambat akan runtuh, mengarah pada kekecewaan dan keputusasaan.

Baca Juga: Paus Fransiskus merayakan ulang tahun ke-86 dengan menghormati 3 pemberi amal

St Paul mengumumkan hal baru yang radikal kepada orang Romawi: Anda dicintai oleh Tuhan!Siapa yang tidak perlu dicintai? Siapa yang tidak merasakan kekuatan cinta yang tak terbendung? Namun tampaknya relevan untuk mengamati bahwa kita semua mencari cinta yang dapat diandalkan dan tahan lama, karena kita merasakan rasa sakit yang paling kuat yang dapat ditimbulkan oleh pengkhianatan.

Inilah kabar baik saudari dan saudaraku yang terkasih: KITA telah dijadikan sasaran kasih Allah. Di dalam Yesus, Allah menjadikan dan menjadikan diri-Nya hadir dalam kehidupan kita sehari-hari. Dia telah menjangkau dan menjangkau kita setiap kali kita tersesat, seringkali menjadi budak dosa, kematian, dan kesepian.

Di Panggil Oleh Tuhan

Yesus, Sabda Allah yang menjelma dalam rahim Perawan Maria Tak Bernoda, melalui kematian dan Kebangkitan-Nya yang mulia, mematahkan kuk dosa, merenggut umat manusia dari kesepian dan kegagalannya dan menjadikan seluruh keluarga manusia ikut serta dalam kehidupan ilahi: Dia telah menjadikan kita orang-orang kudus dengan memanggil kita. 

Cinta, dalam esensinya yang terdalam, bebas dan cuma-cuma, buah matang dari karya penebusan-Nya: dengan kekudusan, yaitu, milik Allah yang radikal dan eksklusif. Seperti yang diingatkan oleh Paus Fransiskus dalam Fratelli tutti: “Cinta mendorong kita menuju persekutuan universal, menarik kita menuju konsep cinta sosial.

Halaman:

Editor: Bojes Seran

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x