Jejak dan Jasa Putra NTT di Argentina, Dialah Pater Amans Laka SVD

10 Mei 2022, 19:46 WIB
Pater Amans Laka, SVD /Facebook/

VOX TIMOR - Tidak hanya berkhotbah di mimbar altar, Pater Amans Laka SVD mendirikan sejumlah sekolah untuk mencerdaskan generasi muda di pedalaman Argentina.

Pemerintah setempat mengakui jasanya, dengan mengabadikan nama Amans Laka sebagai nama jalan di kota Puerto Esperanza.

Ketika ditunjuk pimpinan Konggregasi SVD untuk menjadi misionaris di Argentina, Amans sempat gundah karena akan bertugas di sebuah negara dengan budaya dan masyarakat yang serba asing.

Baca Juga: Gandeng Komisi IX DPR RI, BPOM Kupang Sosialisasi KIE di Lewoleba-Lembata

Namun, demi panggilan imamat, ia memacu semangat. Akhir 1996, ia berangkat ke Argentina dan ditempatkan di Paroki Bernardo de Yrigoyen di pedalaman Argentina.

Menurut Duta Besar Republik Indonesia untuk Argentina merangkap Paraguay dan Uruguay, Niniek K. Naryatie, Pastor Amans Laka SVD juga berkontribusi dalam pembangunan Primary School Nomor 656 di Puerto Ezperanza, yang kemudian dikenal sebagai Sekolah Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Pemerintah Kabupaten Puerto Esperanza Nomor 19/2010.

Baca Juga: Dialah Pater Amans Laka, Misionaris Asal NTT, Namanya Dijadikan Nama Jalan di Argentina 

Penamaan jalan yang diberi nama Jalan Amans Laka atau Calle Amans Laka dalam bahasa Spanyol di kota itu ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Pemerintah Kabupaten Puerto Ezperanza Nomor 58/2007.

Profil Pater Amans Laka, SVD

Pater Amans Laka SVD? Misionaris Societas Verbi Divini (SVD) atau Serikat Sabda Allah ini lahir dengan nama Amans Laka, pada 14 Mei 1968 di Tanah Putih, Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pater Amans Laka adalah alumnus Seminari Tinggi Santu Paulus dan Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero, Maumere.

Baca Juga: Meski Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan, Ira Ua alias IU istri dari Randi Badjide Masih Berstatus ASN

Setelah ditahbiskan menjadi imam Katolik, Pater Amans ditugaskan menjadi misionaris di Kabupaten Esperanza Provinsi Misiones, Argentina, dari tahun 1996 sampai tahun 2016.

Selama menjalankan tugasnya di Argentina, Pater Amans melakukan pelayanan kemanusiaan yang luar biasa, secara khusus dalam bidang pendidikan.

Baca Juga: Geger, Anak Aniaya Ayah Hingga Tewas Diduga Gegara Mabuk Miras

Selain menjadi pelayan umat atau Pastor Paroki yang baik, Pastor Amans Laka SVD juga adalah pendiri Escuela Familia Agricola (EFA) St. Arnold Janssen di Puerto Esperanza dan St. Josef Freinadametz di Caraguatay yang berada di Provinsi Misiones, pada 2003.

EFA atau Sekolah Keluarga Para Petani itu memiliki asrama untuk para siswa yang berasal dari keluarga miskin.

Baca Juga: Terpilih Secara Aklamasi, Petrus Gero Resmi jadi Ketua Golkar Lembata

Untuk menanamkan kecintaan dan keterampilan para siswa dalam bertani dan berternak, Pastor Amans membuka perkebunan yang luas dan perternakan.

Bahkan, di sekolah tersebut juga disediakan dapur dan tempat pembuatan kue-kue sebagai tempat para siswa berpraktik. Para siswa juga diajarkan membuat selai dari madu yang diberikan brand “Amans”.

Baca Juga: Geger, Anak Aniaya Ayah Hingga Tewas Diduga Gegara Mabuk Miras

Selain terlibat aktif dalam kegiatan gerejawi selaras profesinya, Pastor Amans Laka SVD juga menjalin jaringan kerja yang sangat luas dengan pemerintahan dan swasta di sana dan negara-negara lainnya.

Sebagai bentuk pengakuan atas karya kemanusiaan yang dilakoni Padre Amans, Pemerintah Kota Puerto Ezperansa melalui Surat Keputusan Nomor 58/2007 memberi nama “Amans Laka” atas ruas jalan di Puerto Ezperanza, yang membentang sepanjang 4 kilometer.

Baca Juga: Meski Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan, Ira Ua alias IU istri dari Randi Badjide Masih Berstatus ASN

Sejak akhir Desember 2019 lalu, Pastor Amans Laka SVD dipindahtugaskan di Negara Kuba, negara di mana umat beragama, terutama Katolik, sangat dikekang aktivitasnya.

Pater Amans sendiri mengakui, situasi nyata misi Kuba memang tidak seindah ditulis oleh media, sehingga sulit dibayangkan oleh masyarakat di luar Kuba.

Baca Juga: Cara agar Insentif Kartu Prakerja Cair Tanpa Macet, Lakukan Langkah Ini

“Saya merasakan bahwa keadaannya tidak mudah, karena pemerintah mengendalikan transportasi dan telekomunikasi. Makanya, sekarang di Kuba hanya ada satu televisi, satu radio dan satu majalah yang berskala nasional,” kata Pater Amans, dikutip dari katolikku.com.

Pater Amans menambahkan, kondisi ekonomi masyarakat masih sangat sulit. Warga harus antri membeli bahan-bahan kebutuhan dasar.

Baca Juga: Kronologi Bule Foto Bugil di Pohon Keramat Bali, Panen Kecaman, Berakhir Minta Maaf

“Makanya di sini orang mati bukan terutama karena Covid-19, tapi lebih karena kelaparan,” ujarnya dengan nada prihatin.

Itulah sebabnya, lanjut Pastor Amans, dirinya memutuskan untuk memberikan perhatian khusus kepada orang-orang pinggiran seperti para petani sederhana, selain melayani paroki.

Baca Juga: Kasus Astri dan Lael: Ditetapkan Jadi Tersangka, Curhatan Ira Ua Istri Randy Badjideh Cukup Sedih

Ketika ditanya, akankah Pastor Amans akan merintis sekolah juga di Kuba seperti yang dilakukannya di Argentina?

“Hanya Tuhan yang tahu itu. Tapi, hati kecil saya mengatakan sepertinya Tuhan akan memberi peluang juga di Kuba,” jawabnya dengan nada penuh harap.

Baca Juga: Klasemen Terbaru Liga Italia usai Inter Milan Menang Lawan Empoli

Sementara terkait kerasulan orang muda, Pastor Amans mengakui bahwa karya itu sama sulitnya dengan karya kepada orang-orang pinggiran. Pasalnya, banyak kaum muda Kuba tidak betah di Kuba.

Mereka umumnya ingin menjadi pekerja migran di Miami dan wilayah Amerika yang lain.

Baca Juga: Klasemen Terbaru Liga Italia usai Inter Milan Menang Lawan Empoli

“Sekarang, sekitar 800 ribu kaum muda menjadi pekerja migran. Maklum, lapangan kerja di Kuba sangat terbatas. Itu salah satu dampak dari kebijakan Presiden Fidel Castro yang menutup sekitar 200 perusahaan swasta besar selama dia berkuasa,” tuturnya.***

 

 

 

 

 

 

Editor: Oktavianus Seldy Berek

Sumber: Katolikku

Tags

Terkini

Terpopuler