Bupati Thomas Ola Langoday Figur Pemimpin Humanis, Menjadi Wakil dan Dilantik Menjadi Bupati Lembata

- 24 Mei 2022, 10:33 WIB
Dr. Thomas Ola Langoday
Dr. Thomas Ola Langoday /dok.Keluarga/Bupati-Lembata

Baca Juga: Festival Ethnic Transgender Queen di Kabupaten Sikka, Komunitas Fitun Malaka Tampil Dengan Tarian Likurai

Dalam kata sambutannya, pada pembukaan Pekan Eksplorasi Budaya Lembata tanggal 3 Maret 2022, ia dengan tegas mendorong solidaritas "taan tou" yang terinspirasi dari keteladanan budaya leluhur Lembata.

Dalam konten sambutannya itu, Thomas Ola Langoday mengapresiasi sikap budaya yang humanistis ditopang oleh partisipasi masyarakat secara kolektivitas dan gotong-royong sebagai manifestasi empati dan kasih sayang di antara sesama warga.

Baca Juga: Kades Intimidasi Wartawan, Ketua SMSI Malaka Kutuk Tindakan Kepala Desa di Malaka

Fenomena ini diharapkan akan membangkitkan rasa kebersamaan warga Lembata, yakni hidup bersama dalam sebuah biduk bernama Lembata yang telah mengarungi perjuangan semenjak Statement 7 Maret 1954.

Di akhir masa jabatannya, Thomas Ola Langoday berpesan: "Mari kita kembali ke jati diri Lembata yang luhur".

Penampilan Thomas Ola Langoday yang bercorak sederhana dan prasaja itu memiliki filosofi tersendiri, yakni sebagai teladan untuk melayani masyarakat.

Baca Juga: PT IDK Kontrak Lahan Masyarakat di Desa Weoe-Malaka Senilai Rp. 1.500.000 Per Tahun

Ada sebuah pertanyaan, seperti apakah pola kepemimpinan Dr.Thomas Ola Langoday?
Dari perspektif kepemimpinan, Thomas Ola Langoday terkesan lebih sebagai seorang pemimpin humanis.

Dari sudut pandang politis, nampak ia berpolitik berdimensi humaniter bersifat kemanusiaan. Adapun karakteristik pemimpin humanis adalah berdasarkan asas perikemanusiaan.

Halaman:

Editor: Oktavianus Seldy Berek


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah