Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional BPOM Reri Indriani berharap obat berbahan alam kian berkembang

- 16 Desember 2022, 06:41 WIB
Ilustrasi Obat Herbal
Ilustrasi Obat Herbal /bojes seran/

Ini yang harus diintervensi bersama dari hulu ke hilir," katanya.

BPOM mendorong pemanfaatan komponen produk bersumber dari sumber daya alam lokal di dalam negeri yang diharapkan memberikan multiplier effect dari hulu ke hilir. Mulai dari budidaya tanaman, peningkatan kapasitas petani, pengembangan industri ekstrak bahan alam, dan tentunya berdampak pada penyerapan tenaga kerja.

Baca Juga: Melki Laka Lena Sebut Kemenkes RI Alokasikan Anggaran Pengadaan 300 ribu Antropometri

"Kami berharap ke depan semakin banyak pengembangan dan produksi obat bahan alam inovatif untuk mendukung kemandirian dan kedaulatan kesehatan bangsa Indonesia dan selanjutnya mampu go international,” jelas Reri.

Mengembangkan potensi alam bangsa Indonesia membutuhkan kerjasama lintas sektor, imbuh dia.

Ia mengatakan BPOM sebagai otoritas pengawasan obat dan makanan berkomitmen secara konsisten mendukung riset obat bahan alam dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).

"BPOM melakukan pengawalan riset dengan memberikan pendampingan bagi para peneliti dan pelaku usaha terkait pemahaman terhadap regulasi," katanya.

Baca Juga: Melki Laka Lena Sebut Kemenkes RI Alokasikan Anggaran Pengadaan 300 ribu Antropometri

Lebih lanjut, Reri juga menyampaikan bahwa BPOM juga lebih proaktif menjangkau stakeholders, menerapkan agility, serta me-review regulasi guna mendukung pengembangan hingga komersialisasi produk dengan tetap mengedepankan pemenuhan terhadap standard keamanan, manfaat, dan mutu.

Transformasi riset akan mendukung program BPOM dalam mewujudkan Kemandirian Nasional dalam Penyediaan Bahan Baku Obat Bahan Alam sebagai Upaya Peningkatan Mutu dan Daya Saing Produk Obat Tradisional.

Halaman:

Editor: Bojes Seran

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x