VOX TIMOR - Masyarakat di Desa Napan, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi NTT dikagetkan dengan semburan lumpur panas di wilayah Timor Leste.
Pasalnya, semburan lumpur tersebut memiliki kesamaan dengan lumpur Lapindo yang menenggelamkan sejumlah desa di Sidoarjo, Jawa Timur.
Cuplikan video amatir semburan lumpur mirip lumpur Lapindo viral di media sosial (medsos) dan beredar luas di masyarakat desa Napan di perbatasan NTT dan Timor Leste.
Baca Juga: Semburan Lumpur Panas Mirip Lumpur Lapindo di Perbatasan NTT-Timor Leste Viral di Medsos
Semburan lumpur setinggi belasan meter itu sempat membuat panik warga Desa Napan, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT.
Belum diketahui apakah semburan lumpur ini mengandung gas atau metan seperti di Sidoarjo.
Namun, banyak warga berdatangan untuk melihat kejadian langka itu.
Baca Juga: RDP Tetap Berjalan, Ruangan DPRD Malaka Diwarnai Kursi Kosong
Semburan lumpur panas yang terjadi di sekitar perbatasan perbatasan RI - RDTL itu, terjadi pada selasa, 7 juni 2022.
Camat Bikomi Utara, Simon Monemnasi membenarkan fenomena alam tersebut. Namun dia menegaskan bahwa semburan itu bukan terjadi di wilayah Indonesia tetapi di wilayah Timor Leste yang berada pada jarak 100 meter dari kantor camat.
Baca Juga: Sebanyak 32 KK Transmigrasi Kapitan Meo Terima Kunci Rumah
Sementara sebuah lokasi semburan lumpur itu, terletak di Poto, salah satu lokasi yang berada di wilayah Timor Leste, tepatnya di distric Oecuse, desa Oesilo tersebut hanya sekitar 1500 meter dari wilayah perbatasan.
Semburan Lumpur Masin Lulik di Malaka
Bukit lumpur atau semburan lumpur Masin Lulik menjadi fenomena alam yang muncul di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Konon, itu menjadi tempat penyimpanan benda keramat, juga tempat arwah berkumpul.
Baca Juga: Dana Pokir DPR Malaka Baru Diakomodir Perdana, Ketua Komisi III Beri Apresiasi
Tiga gunungan lumpur yang ada di tengah-tengah hamparan lumpur yang dikelilingi hutan bakau Teluk Hasan Maubesi meletup bergantian.
Dua bukit masih aktif, sedangkan satu lainnya mati, tidak menunjukkan letupan.
Di akhir pekan, lokasi itu dikunjungi cukup banyak wisatawan. Berada di Desa Litamali, Kobalima, Malaka, Masin Lulik berjarak sekitar 17 km dari Betun, ibu kota Malaka.
Baca Juga: RDP Tetap Berjalan, Ruangan DPRD Malaka Diwarnai Kursi Kosong
Akses jalan menuju bukit lumpur Masin Lulik sebagian berupa rabat beton, namun sebagian lagi belum diaspal.
Keunikan kawasan cagar alam Maubesi di Kecamatan Kobalima dan Malaka Tengah, Kabupten Malaka, Nusa Tennggara Timur, tidak hanya dari rimbunan mangrove atau berbagai jenis bakau yang tumbuh meluas.
Dalam kawasan seluas 3.246 ha itu terdapat dua bukit gundul dari semburan lumpur yang diduga mengisyaratkan kandungan minyak bumi di dalamnya.
Baca Juga: Sidang Kasus Randy Badjideh, Saksi Kecewa Karena Merasa Ditipu Oleh Terdakwa
Lokasi bukit lumpur dikenal bernama Masin Lulik atau tempat keramat.
Maubesi berlokasi 62 km sebelah selatan Atambua, Kota Kabupaten Malaka. Tepi timur kawasan cagar alam itu posisinya sekitar 7 km sebelum tapal batas wilayah NTT-Timor Leste.
Semburan lumpur itu diduga bagian potensi minyak bumi di selatan Timor hingga Celah Timor di Lau Timor.
Baca Juga: Adaptasi Keterbukaan Informasi di Era Digital, Ini Yang Dilakukan Pemerintah Pusat
Dugaan itu dimungkinkan karena di kawasan cagar alam Maubesi juga terdapat satu titik ceruk yang dipastikan sebagai sumber minyak.***