VOX TIMOR - Maria Inolsensia Niken Seran (17), Putri Otonomi Daerah Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), akan mengikuti ajang pemilihan Putri Otonomi Indonesia tahun 2022 di Bogor.
Pemilihan Putri Otonomi Indonesia tahun 2022 tersebut diselenggarakan oleh Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI).
Pasalnya, pada Tahun 2022 Kabupaten Bogor dipercayakan sebagai tuan rumah diadakannya ajang pemilihan Putri Otonomi Indonesia 2022, yang sesuai jadwalnya akan digelar pada tanggal 27-28 Mei 2022.
Baca Juga: Tahapan Pemilu 2024 Akan Dimulai 14 Juni 2022, Begini Kata Komisioner KPU-RI
Ketua Dekranasda Malaka, drg. Maria Martina Nahak ketika dikonfirmasi membenarkan keikutsertaan Putri Otda Malaka pada ajang pemilihan Puteri Otonomi Indonesia 2022 atau tingkat Nasional itu.
"Iya betul, kita sementara siapkan Finalis Putri Otda Malaka untuk ikut bertarung di ajang pemilihan Putri Otonomi Indonesia 2022," kata drg. Maria Martina Nahak yang dikonfirmasi Voxtimor.com, Kamis 19 Mei 2022.
Diketahui, pemilihan Putri Otonomi Daerah itu sendiri dimulai sejak tahun 2017 dan diprakarsai oleh Apkasi.
Sementara, Kabupaten Malaka baru melaksanakan pemilihan Putri Otonomi Daerah di Malaka secara terbuka dan tahapannya yang cukup ketat pada tahun 2022.
Dalam pemilihan Putri Otonomi Daerah 2022 di Kabupaten Malaka, Maria Inolsensia Niken Seran terpilih sebagai Putri Otonomi Daerah 2022 di Kabupaten Malaka, sesuai kriteria penilaian dewan juri.
Program APKASI
Pemilihan Putri Otonomi Daerah yang setiap tahun diselenggarakan bersamaan dengan APKASI Otonomi Expo.
Baca Juga: Penetapan Tersangka Sah Secara Hukum, Ira Ua Kalah Praperadilan Melawan Polda NTT
Melalui kegiatan ini, masyarakat dapat memahami otonomi daerah secara komprehensif.
Selain itu juga diharapkan dapat memahami potensi-potensi yang bisa terjadi dalam implementasi otonomi Indonesia.
Baca Juga: Praperadilan Melawan Polda NTT, Status Tersangka Ira Ua Siap Diputuskan di PN Kupang Besok
Melalui ajang ini kami berharap generasi muda khususnya putri terbaik bangsa akan menjadi pilar, penggerak dan pengawal otonomi Indonesia.
Setidaknya ada enam target yang diharapkan dari penyelenggaraan kegiatan ini.
Pertama, sebagai bagian dari wajah otonomi daerah di Indonesia.
Kedua, sebagai bagian dari generasi muda yang menjadi pilar, penggerak dan pengawal otonomi daerah di Indonesia.
Ketiga, sebagai role-model untuk para putri dalam berkontribusi memajukan daerahnya.***