Politis Partai Perindo Membantah, Setelah Dilaporkan ke Polisi Terkait Pengrusakan Fasilitas Air Bersih di TTU

- 13 Juni 2022, 22:11 WIB
Polres Timor Tengah Utara (TTU)
Polres Timor Tengah Utara (TTU) /Facebook/

"Tujuan saya hadir untuk mengikuti hajatan adat, kalau saya tahu akan ada pengrusakkan maka pasti saya tidak akan hadir. Tidak mungkin saya hadir untuk merusak sementara saya juga pengguna air itu, lokasi sumber air dan tempat ritual adat juga berjarak sekitar 100 meter lebih," tegas Manek.

Legislator asal Dapil TTU III itu mengisahkan, dirinya baru mengetahui adanya pengrusakkan pipa di sumber air saat ia bersama warga dari desa Taunbaen dan Taunbaen Timur dalam perjalanan pulang ke rumah.

Baca Juga: Berikut Alasan Gubernur Ridwan Kamil Ucapkan Terima Kasih Kepada Presiden Jokowi

"Sampai di pertengahan jalan baru saya lihat ada yang pikul selang warna hitam. saya langsung tanya ke orang yang pikul selang alasannya apa, dan jawaban dari orang itu alasannya karena air itu adalah air pemali milik mereka, saat bak itu direhab oleh pemerintah desa tidak ada lanjut terkait kesepakatan adat," jelas Manek.

Dikarenakan tindakan itu dapat berdampak hukum, tambah Falen, maka dirinya pun sempat mempertanyakan tindakkan tersebut kepada warga yang membawa selang, namun warga itu mengatakan bahwa persoalan tersebut akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab mereka.

Baca Juga: Cahyono Budiarto Meninggal Ditabrak Siska Amanda Amadea, Penjual Sayur Jadi Terdakwa

" Saya bilang ke orang itu bahwa nanti persoalan ini bagaimana. Dan jawaban dari orang itu mengatakan bahwa persoalan ini menjadi tanggung jawab mereka dan pipa siap mereka ganti, tetapi urusan air menjadi tanggung jawab mereka, " terang Manek.

Mantan Kades Sapaen 2 periode itu menjelaskan, persoalan itu diketahui terjadi lantaran suku Amsele tidak setuju keputusan Kepala Desa untuk merehab bak air yang ada di sumber mata air siki.

Baca Juga: Pasar PLBN Motamasin RI-RDTL Hari Ini Resmi Beroperasi, Pengunjung Dari Tiles Wajib Penuhi Ini

Saat itu, kata Falen, terdapat kesepakatan adat antara Kepala Desa Sapaen dan suku Amsele sebagai salah satu suku pemilik mata air untuk melakukan ritual adat usai melakukan rehab bak air tersebut.

Halaman:

Editor: Oktavianus Seldy Berek

Sumber: Oknusra.com


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah