"Setelah serah terima hampir setengah tahun, tidak ada upacara adat yang dilakukan oleh Kades sesuai kesepakatan. Akibatnya banyak warga suku Amsele yang mengaku sakit, sehingga suku Amsele berinisiatif untuk menggelar ritual adat ini, sehingga kami diundang hadir untuk menyaksikan, bukan kami hadir untuk merusak, " pintanya.
Ia menduga, ada sentimen politik dalam persoalan tersebut, sehingga dirinya dituding dalam pengrusakkan jaringan pipa air bersih itu.
Baca Juga: Antonio Gonzaga Koban Kecelakaan Jadi Terdakwa di Surabaya
"Kami bersama orang tua dari dua desa diundang hadir untuk menyaksikan ritual adat itu, bukan kami hadir untuk merusak, Kita tidak pernah ada niat seperti itu. Saya tahu ini sentimen politik, sesungguhnya saya tidak bisa terlibat masalah, saya hadir juga dengan pakaian adat," jelas Manek.***