Baca Juga: Ahmad Atang; Politik Identitas Akan Meramaikan Dinamika Politik Menuju Pemilu 2024
Mengutip dari halaman resmi kemendesa.go.id, beberapa fasilitas umum yang telah dibangun adalah jalan poros, rumah petugas, embung dan sarana air bersih.
"Program transmigrasi ini sangat sesuai dengan visi Kabupaten Malaka yaitu Terwujudnya Kabupaten Malaka yang Berbudaya, Berkarakter, Mandiri, Berakhlak dan Berkeadilan yang Sejahtera," ujar Simon.
Baca Juga: Ahmad Atang; Politik Identitas Akan Meramaikan Dinamika Politik Menuju Pemilu 2024
Simon berharap para transmigran mampu menjaga dan merawat rumah serta fasilitas umum dengan baik, menjalani hidup bertransmigrasi dengan semangat kebersamaan, gotong royong, mengembangkan kualitas diri, mengolah lahan, menjaga kelestarian lingkungan, serta keamanan dan ketertiban, sehingga lokasi transmigrasi Kapiten Meo dapat tumbuh jadi pusat pertumbuhan ekonomi baru sesuai potensi yang dimiliki.
Sebelumnya, Wakil Bupati Malaka, Louise Lucky Taolin, beserta Direktur FP3KT dan Kadis Kopnakertrans Provinsi NTT menemui 32 transmigrasi itu untuk memberi motivasi sekaligus menyerahkan bantuan perbekalan serta pemenuhan catu pangan berupa beras dan non beras untuk 12 bulan kedepan.
Baca Juga: Aniaya Guru, Kepala Sekolah di NTT Dilaporkan ke Polisi, Begini Kronologinya
Direktur Fasilitasi Penataan Persebaran Penduduk di Kawasan Transmigrasi Anto Pribadi mengatakan, kunci sukses transmigran itu cukup dengan bekal BAKSO.
BAKSO yaitu Berdoa, Ambisi, Kerjasama, Sabar, dan Optimis. Berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar mendapat kekuatan lahir dan batin. Ambisi, agar dapat merubah kehidupan yang lebih baik di tanah harapan.
Kerjasama, harus dapat bekerjasama dengan tetangga, masyarakat sekitar dan petugas lapangan di satuan permukiman.