Upaya Banding Perkara Pusaka Raja Wihelmus Ditolak Pengadilan Tinggi NTT

- 28 Mei 2022, 23:57 WIB
Melkianus Conterius Seran,SH,MH
Melkianus Conterius Seran,SH,MH /Kuasa Hukum, Keluarga Raja Wihelmus Leki /Voxtimor

"Yang jelas, putusan perkara Nomor 31/PDTG/2001/PN Atambua itu sudah tepat dan benar. Tidak ditemukan kekeliruan hakim dalam putusan perkara yang diajukan banding ke Pengadilan Tinggi NTT itu," jelas Conterius Seran.

Conterius Seran menambahkan, yang jelas barang pusaka itu adalah milik Raja Wihelmus Leki.

Baca Juga: Kampung Halaman Melky Laka Lena Lagi Viral, Ambulans Nekat Menerobos Banjir di Ende

"Putusan di Pengadilan Tinggi NTT itu dibacakan 20 April 2022 oleh hakim ketua," jelas Conterius Seran.

Meski begitu, Conterius Seran mengatakan pihak pengguat sudah melakukan permohonan Kasasi.

"Kita hargai, itu hak mereka. Akan tetapi kita yakin, permohonan itu akan tetap ditolak," jelas Conterius Seran.

Berdasarkan Sejarah 

Pada mulanya Desa Alas merupakan sebuah kerajaan dengan luas wilayah dari Ailala (Desa Alas Utara) sampai dengan batas wilayah Motamasin bagian Timur dan bagian Barat Mota Babulu (Desa Alas Selatan).
 
 
Pada tahun 1800-an wilayah Alas dipimpin oleh seorang Raja yang bernama Bei Lia (Mauk Banani/Klobor Nain) dengan masa kepemimpinan kurang lebih 25 tahun.
 
Dan sistem pergantiannya ditunjuk langsung oleh raja pertama sebagai penguasa saat itu.
 
Tanggal 28 Juli 1917 dipimpin oleh raja yang bernama Wilhelmus Leki (Keponakan dari Aloysius Mauk Banani) dengan masa kepemimpinan kurang lebih 30 tahun.
 
 
Setelah raja Wilhelmus Leki (Raja ke-2) meninggal dunia pada tahun 1962, sekitar tahun 1940-an Ignasius Berek Leki melanjutkan masa kepemimpinannya dari tahun 1945 dengan sistem pemerintahan dari kerajaan ke koordinator.
 
Pada tahun 1964 menjabat sebagai kepala desa dengan gaya baru sampai dengan tahun 1974.

Kemudian pada 1974 kepemimpinannya digantikan oleh Paulus Y. Mali (Suku Lewalu) sampai tahun 1979.

Baca Juga: Berdasarkan Data PBB: 4 Juta Orang Terdampak Banjir dan 57 0rang Tewas

Pada tahun 1979 sampai pertengahan 1984 dijabat oleh Mikhael Loy (Suku Kolibein).

Halaman:

Editor: Oktavianus Seldy Berek


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x