Melki Laka Lena: Kalau Mau Jadi Ketua Partai Golkar Lembata Harus Rela Berkorban Seperti Yohanes Derosari

10 April 2022, 12:59 WIB
Penyambutan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena /Vox Timor/Emanuel Bataona

VOX TIMOR - Seorang pemimpin tidak boleh meladeni diri sendiri. Pemimpin harus berani berkorban, membuang uang untuk partai dan pengurus demi terwujudnya kebaikan bersama, dan memberikan solusi tepat. 

Ketua DPD Partai Golkar Provinsi NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena menyampaikan, Anggota DPRD NTT, Yohanes Derosari cocok menjadi pimpinan partai. Jangan jadi pimpinan partai uangnya ditahan, itu tidak boleh.

Hal ini disampaikan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena dalam acara Konsolidasi dan Sosialisasi keputusan Rapimda dan Rakorda partai Golkar provinsi NTT, di aula Olimpic Resto dan Cafe, Sabtu 9 April 2022.

Baca Juga: Yohanes Derosari Jadi Calon Tunggal, Golkar Bertekad Rebut Kembali Kursi Bupati Lembata pada Pilkada 2024

"Yang saya tahu di era kepemimpinan ketua Golkar Lembata Yohanes Derosari, Ia saat itu belum jadi anggota DPRD Lembata, belum jadi ketua DPRD Lembata, belum jadi fraksi Golkar NTT, belum jadi calon bupati Lembata sudah beri sepeda motor untuk semua pengurus di kecamatan", ungkapnya.

Baca Juga: Pos Indonesia Kembali Dipercaya Menyalurkan BLT Minyak Goreng

Disampaikan, di seluruh NTT belum pernah ada ketua partai Golkar yang memfasilitasi pengurusnya dengan sepeda motor. 

Baca Juga: Kepala Divisi Keimigrasian, Tinjau dan Cek Kondisi Sarana dan Prasarana Penunjang Pelayanan di PLBN Motamasin

"Itu tandanya ketua partai yang mau membuang uang untuk partai dan pengurus. Dan saat pileg 2019 Ia mendapat suara 12 ribu itu masuk akal. 

Baca Juga: Video Viral Burung Pulang Bawa Uang Rp 50 Ribu untuk Pemiliknya, Publik: Gagak Ngepet!

Maka kalau mau jadi pengurus orang harus berani buang uang, mengorbankan kepentingan pribadi untuk kepentingan banyak orang", kata Laka Lena.

Menurutnya, banyak kasus dimana Ketua Partai ketika jadi Bupati berakibat pada menurunnya suara partai. 

Baca Juga: Begini Cara dan Syarat Dapat BLT Minyak Goreng Rp 300 dari Pemerintah

Dicontohkan, kabupaten Sabu Raijua ketika ketua partai Golkar menjadi bupati berdampak pada berkurangnya kursi Golkar di DPRD Sabu Raijua.

"Maka ketika menjadi ketua Partai harus berani berkorban, buang uang dan berani berkorban untuk kepentingan banyak orang", ujarnya.

Baca Juga: Ini Alasan Pertamina, Terkait Naiknya Harga Pertamax

Wakil Ketua Komisi IX DPR-RI ini meminta agar calon ketua partai Golkar Lembata kedepan harus mempersiapkan diri agar seperti Yohanes Derosari. Ia harus rela berkorban. 

Baca Juga: BUMN Pos Indonesia Buka Lowongan Kerja, Lulusan SMA/SMK Bisa Ikutan Daftar!

"Jadi ukurannya urus partai di Lembata itu ada dua hal yang pertama berani buang uang dan membesarkan partai serta merebut kembali Bupati Lembata", kata ketua DPD partai Golkar NTT ini.

Baca Juga: Kominfo Minta Komitmen Pengelola Aplikasi MiChat untuk Tindak Tegas Akun yang Disalahgunakan

Disampaikan, tugas seluruh jajaran pengurus Golkar Lembata adalah Kembali merebut kursi bupati Lembata yang dulu sudah kita dapatkan. 

Baca Juga: Syarat dan Cara Tukar Uang Baru Buat Lebaran, Sudah Dibuka Mulai 4 April 2022, Cek di pintar.bi.go.id

Ia juga berharap agar ada kerja keras dari semua kader Golkar Lembata untuk mempertahankan kursi ketua DPRD dan bahkan menambah kursi DPRD di pemilu legislatif mendatang.***

Editor: Emanuel Dile Bataona

Tags

Terkini

Terpopuler