Empat Item Pekerjaan Fisik di Desa Wesey, TA 2017 Dinilai Asal Jadi, Begini Penjelasan Kades

- 1 Oktober 2022, 21:28 WIB
Pembangunan Jembatan penghubung dua dusun yang sudah ambruk
Pembangunan Jembatan penghubung dua dusun yang sudah ambruk /Istimewa/Vox Timor

VOX TIMOR - Kurang lebih 4 item kegiatan fisik di desa Wesey, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka-NTT, yang di intervensi dengan dana desa (DD) Tahun Anggaran (TA) 2017 yang dituangkan dalam APBDes
terindikasi di kebiri oleh Kepala Desa (Kades) Wesey demi kesejahteraan dirinya. 

Kepala Desa (Kades) Wesey diduga kuat membuat program kerja asal-asalan untuk kantongi isi saku pribadinya. Sehingga ini menjadi atensi masyarakat khususnya dusun Haeklese. Pasalnya, dengan kegiatan fisik yang telah dikerjakan dan menyerap anggaran ratusan juta, tidak bermanfaat bagi masyarakat khususnya dusun Haeklese.

Ada empat item kegiatan pembangunan yang dikerjakan dengan menyerap anggaran besar yakni;

Baca Juga: SNKT Penuhi Janji Kampanye Bangun Puspem Malaka, Anggarannya Rp 95 Miliar


1. Pembangunan jembatan kecil penghubung dusun Laen Leten dan Haeklese dengan pagu anggaran sebesar Rp, 50.472.000.
2. Pembukaan jalan baru antar dusun Laen Leten dan Haeklese dengan pagu anggaran sebesar Rp, 282.866.000,
3. Rehab 10 unit rumah tinggal masyarakat dengan pagu anggaran sebesar Rp, 150.000.000, serta
4. Bantuan jaminan hidup lansia dan janda sebesar Rp, 30.000.000 yang tidak di ketahui oleh masyarakat desa Wesey akan peruntukannya.

Salah satu tokoh masyarkat Haeklese, Basalius Seran, kepada media ini mengatakan bahwa dari empat item kegiatan dan program pemberdayaan yang di tuangkan dalam APBDes Wesey tahun 2017 tidak memberikan dampak terhadap kesejahteraan masyarakat desa Wesey khususnya dusun Haeklese.

Baca Juga: Kemensos RI Bantu Yohanes Bayi Mengindap Hidrosefalus di Manggarai

"Secara kasat mata program kegiatan fisik jalan baru dan jembatan yang di bangun pada tahun 2017 menggunakan dana desa tersebut tidak ada manfaat bagi masyarakat dusun Haeklese," ungkapnya.

Dirinya mengakatan, Dusun Haeklese ini merupakan salah satu dusun terpencil dan terisolir dari ke 5 dusun yang ada di wilayah Desa Wesey, sehingga butuh perhatian khusus dari pemerintah desa melalui dana desa untuk untuk mengintervensi segala akses untuk kepentingan masyarakat. Namun dirinya sangat menyayangkan, walaupun sudah adakan pembangunan jembatan penghubung, namun karena hanya asal kerja akhirnya tidak dapat dirasakan masyarakat karena jembatan tersebut sudah rubuh.

Baca Juga: Harapan Kayo Dipundak Sang Dokter

"Jembatan kecil yang dibangun pada kali yang melintasi ke Dusun Haeklese itu sudah ambruk atau hancur total. Sementara untuk pembukaan jalan baru kondisinya sudah tertutup dengan semak belukar, dan penahan jalan yang di bangunpun semua sudah rusak, jalan itu hanya di manfaatkan oleh hewan," ujarnya.

Lebih lanjut Basalius mengatakan bahwa pembangun yang diharapkan itu agar supaya dapat memberikan dampak bagi masyarakat yang ada di Dusun yang terisolir ini, namun pada kenyataanya hanya sesaat.

Baca Juga: Cek Fakta: Para Frater dan Bruder Ledalero Ditahan Polisi Gegara Kasus Ferdy Sambo

Selain itu, Basalius mengatakan, selain ke empat item kegiatan fisik yang tidak ada dampak bagi masyarakat desa Wesey khususnya dusun Haeklese, juga masih banyak item kegiatan fisik di tahun 2018/2019 yang terindikasi menghambur-hamburkan anggaran masyarakat demi kesejahteraan Kepala Desa.

Dia menambahkan bahwa banyak jalan baru yang di buka hanya tidak ada manfaat justru sudah di tutupi dengan semak belukar sehingga yang bisa lewati jalan itu hanya hewan atau ternak 'sapi dan babi' saja.

Baca Juga: Brigpol RSS Jadi Tersangka, Gegara Tembak Mati DPO di Atambua

Lebih parahnya lagi, pengakuan tokoh masyarakat ini bahwa, Selama Kades Wesey membuka pekerjaan pembangunan ada di Desa, tidak pernah ada Papan Informasi yang tertulis pagu anggaran dalam pekerjaan, semua kerja secara diam-diam.

"Selama Kades Wesey membuka pekerjaan pembangunan ada di Desa, tidak pernah ada Papan Informasi yang tertulis pagu anggaran dalam pekerjaan, semua kerja secara diam-diam," ucapnya.

Baca Juga: Kekecewaan Novel Baswedan Soal Kasus Ferdy Sambo Tak Terbendung

Sebagai informasi masyarakat Desa Wesey juga banyak mempertanyakan terkait pengelolaan Badan Usaha Milik Desa Atau BUMDes yang sangat tertutup, untuk pengelolaan dan dampak perputaran uang BUMDes dalam bentuk simpan pinjam sejak tahun 2019 hingga saat ini, sehingga tokoh masyarakat ini meminta kepada Inspektorat Agara segera mengaudit kepala desa Wesey dan mengumumkan hasil audit sehingga masyarakat dapat mengetahui secara transparan terkait pengelolaan Dana Desa dan hasil fisik di lapangan.

Terpisah, Kepala Desa Wesey, Darius Bria, S.IP, ketika dihubungi melalui sambungan telepon selulernya, pada hari Jumat, 30 September 2022, menjelaskan empat item pekerjaan itu sudah dikerjakan dengan benar dan bukan untuk memperkaya diri.

Baca Juga: Dituding Lecehkan Anak Laki-laki, Inilah Sosok Peraih Nobel Perdamaian Uskup Belo di Timor Leste

Menurut dirinya, jembatan yang sudah dibangun untuk menghubungkan dusun haeklese ambruk saat bencana banjir seroja tahun 2020 lalu. Sedangkan terkait jalan desa yang dimaksudkan karena jembatan ambruk maka akses jalan tersebut otomatis tidak bisa digunakan oleh pengguna jalan.

"Banjir tahun 2020 kemarin buat yang jembatan ambruk, sehingga jalannya juga tidak digunakan oleh pengguna jalan karena jalannya terhubung dengan jembatan yang ambruk itu," ujar Kades Darius.

Baca Juga: Vatikan Beri Klarifikasi Soal Dugaan Pelecehan Seksual Uskup Belo

Dirinya juga mengatakan, terkait pembangunan 10 unit rumah, pekerjaan itu rampung di tahun 2017 dan sudah digunakan oleh masyarakat penerima hingga saat ini, sedangkan mengenai item bantuan bagi lansia, dirinya mengatakan bantuan tersebut telah digunakan untuk membangun rumah dan sampai saat ini lansia tersebut masih tinggal di rumah yang dibangun menggunakan dana bantuan tersebut.

"Justru 10 unit rumah itu sudah ditinggali hingga saat ini. Lalu, terkait janda miskin itu, ada satu mama tua janda yang tidak ada anak, kita beri bantuan uang dan uang itu sudah dipergunakan untuk buat rumah, rumah itu masih dia tempati sampai hari ini. Nanti fotonya saya kirimkan," jelasnya. ***

 

Editor: Bojes Seran


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x