Pemda Malaka Targetkan Tahun 2022 Angka Stunting Turun Hingga 18 Persen

14 Juli 2022, 14:38 WIB
Pemda Malaka Targetkan Stunting Tahun 2022 Turun Hingga 18 Persen /Fecos/Vox Timor

VOX TIMOR - Pemerintah Daerah (Pemda) kabupaten Malaka targetkan di tahun 2022 angka Stunting berada pada angka 18 persen.

Berdasarkan data yang dirincikan Sekertaris Badan Perencanaan Penelitian dan pengembangan Pembangunan Daerah (BP4D) Agatha R Bria,S.sos, untuk saat ini jumlah Balita sebanyak 16.530 yang ditimbang dan diukur sebanyak, 16.318 Balita Pendek, 2. 269, Balita Sangat Pendek, 807, Balita Normal, 13, 678 dan Balita Tinggi Sebanyak 64 Balita. Sedangkan Balita Stunting 3.076 Balita.

"Jadi posisi stunting di kabupaten Malaka untuk sementara berada pada 18.9 persen, sedangkan target Kabupaten Malaka Tahun 2022 berada pada 18 persen untuk menurunkan angka Stunting," jelas Agata saat ditanyai wartawan usai kegiatan Pemetaan dan Analisis Program Stunting di aula hotel Cinta Damai Betun, Kamis 14 Juli 2022.

Baca Juga: Domu Warandoy Resmi Jabat Sekda NTT

Mewakili pemerintah kabupaten Malaka Agata, menyampaikan, saat ini mulai dari kota hingga desa sedang gencar-gencarnya menurunkan presentasi stunting.

"Menrunkan stunting itu hanya bisa dilakukan kerjasama lintas sektor. Saya yakin dan percaya saudara-saudara yang hadir ini, bisa memecahkan persolan ini dan melakukan pemetaan secara terperinci," tutur agatha.

Baca Juga: Bupati Korinus Lantik 43 Pejabat Struktural di Kantor Bupati Kupang

Kepada media ini Agatha, mengatakan , stunting sudah menjadi Program prioritas Pemerintah Kabupaten Malaka.

Dimasa kepemimpinan Bupati Malaka Dr. Simon Nahak,SH.,MH dan Wakil Bupati Malaka Loise Lucky Taolin, yaitu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, tangguh, kompeten dan berdaya saing global.

Baca Juga: Pemerintah Sediakan 2,9 Juta Buku untuk Daerah 3T di NTT dan NTB

"Maka dari itu kita wajib mengimplementasikan program itu agar target penurunan stunting di kabupaten Malaka tercapai," katanya.

"Kita mesti berharap setiap keluarga wajib pemenuhan gizi yang baik selama 1.000 hari pertama kehidupan akan membuat kemampuan anak untuk tumbuh dan belajar menjadi lebih baik," sambungnya.

Baca Juga: Kementerian PANRB Revisi Aturan Tentang Jabatan Fungsional PNS

Dikatakan Agatha, kecukupan gizi selama hamil hingga tahun-tahun pertama kehidupan anak berperan dalam membentuk fungsi otak hingga membantu memperkuat sistem imun.

"Pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan yang dimulai dari kehamilan selama 9 bulan dan anak berusia 2 tahun," tandasnya.

Baca Juga: Bawaslu di Daerah Diminta Petakan Potensi Pelanggaran Tahapan Pendaftaran Parpol

Dalam laporan panitia yang dibacakan Petugas BP4D Anton Bere Malik "1.000 hari pertama adalah masa window of opportunity yang krusial untuk menciptakan generasi andal.

"Kalau kita tidak mempersiapkan mulai dari awal kehamilan, maka kita tidak mampu menyiapkan manusia yang sempurna, kreatif dan siap berkompetisi dimasa depan bilang Agatha," pungkasnya.

Baca Juga: Video Viral Karyawati Bank Joget di TikTok Kenakan Pakaian Dalam Pink

Dalam laporan yang dibacakan petugas dari BP4D menyebutkan proses untuk mengidentifikasi sebaran prevalensi stunting dalam wilayah kabupaten Malaka.

Sebagai dasar perumusan rekomendasi kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan integrasi intervensi gizi prioritas bagi rumah tangga 1.000 HPK Rekomendasi kebutuhan program/kegiatan yang akan direkomendasikan perbaikan alokasinya baik melalui realokasi ataupun penambahan alokasi program.

Baca Juga: ASN Bersiap! Jokowi Mulai Petakan PNS yang Bakal Pindah ke IKN di Kalimantan Timur

Rekomendasi tindakan perbaikan penyampaian layanan yang perlu diprioritaskan untuk memastikan rumah tangga 1.000 HPK mengakses layanan.

Rekomendasi kebutuhan kegiatan untuk penguatan koordinasi, baik koordinasi antar OPD, dalam hal sinkronisasi) program / kegiatan maupun koordinasi antar kabupaten dan desa dengan dukungan oleh kecamatan.

Baca Juga: Gagal Damai Sama Covid, Presiden Jokowi Imbauan Masyarakat Pakai Masker Lagi

Membantu Kabupaten dalam menentukan program/kegiatan yang diprioritaskan alokasinya dan mementukan upaya meningkatkan akses rumah tangga 1.000 HPK secara simultanterhadap intervensi prioritas

Memprioritaskan alokasi sumber daya yang dikelola kabupaten bagi peningkatan cakupan layanan pada intervensi gizi, memprioritaskan upaya perbaikan manajemen layanan bagi peningkatan akses 1.000 HPK.

Baca Juga: Persiapan HUT RI ke-77, Pemerintah Seleksi Paskibraka Tingkat Nasional

Meningkatkan efektivitas sistem manajemen data untuk menunjang keputusan alokasi program dan lokal

fokus serta menentukan kegiatan yang diperlukan dalam memberdayakan kecamatan dan desa untuk integrasi layanan tingkat desa.

Baca Juga: Tiga Kali Menikah Tiga Kali Digugat Cerai, Begitulah Nasib Dewi Perssik 

Hadir pada kegiatan tersebut, Kabid Kesmas Malaka, Remigius A.Y. Bria Seran, Sek Dinkes Kabupaten Malaka JFK Makbalin SKM, Kemenag Malaka, Marselinus M Leto SAg.M.Pd, Sek BP4D Matilde Getrudis Mali, BP2KBP3A Fransiskus X. Fahik dan perwakilan dari OPD dikabupaten malaka. ***

Editor: Frederico Da Costa

Tags

Terkini

Terpopuler