VOX TIMOR - Save The Children mendukung pembangunan SDM (Pendidikan) di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pasalnya belum dua tahun memimpin Malaka, Simon Nahak dan Kim Taolin (SNKT) mulai mengubah wajah pembangunan di kabupaten itu.
Ditanya terkait fokus program tersebut, Humanitarian Education Coordinator Save the Children, Benny Giri menjelaskan program tersebut lebih fokus ke pembangunan SDM (Pendidikan) di Kabupaten Malaka.
Baca Juga: Misteri Kematian Brigadir J Mulai Terbuka, Publik Kena Prank Dari Polisi?
"Walau waktunya singkat yaitu 5 bulan, tetapi program tersebut lebih fokus ke SMD. Khusnya melalui pendidikan," kata Benny Giri.
Education Coordinator Save the Children menambahkan, pasca Covid-19 memaksa setiap orang beradaptasi dengan kebiasaan baru, termasuk dalam proses belajar mengajar di sekolah.
"Dampak Covid 19 menjadi alasan mendasar Program Pemulihan Pembelajaran ini diluncurkan, karena Covid 19 memaksa penggunaan metode belajar jarak jauh yang mana berdampak pada kesenjangan kualitas pendidikan," tambah Benny Giri.
Baca Juga: Blackpink Akan Rilis Lagu Baru, Simak Komentar Netizen Berikut
Diketahui, kerangka kerja Save The Children adalah mendorong partisipasi aktif peserta didik di Kabupaten Malaka.
Program yang diluncurkan tersebut menyasar beberapa sekolah sasaran yang tersebar di tiga (3) kecamatan yakni Malaka Tengah, Malaka Barat dan Weliman.
Program Save The Children pada Selasa 9 Agustus 2022 diluncurkan Bupati Malaka melalui Drs Yoseph Parera, Asisten Pemerintahan Setda Kabupaten Malaka.
Baca Juga: Ferdy Sambo Diduga Mengambil CCTV di TKP, Mahfud MD: Bisa Masuk Ranah Pelanggaran Pidana
Mewakili Bupati Malaka, Drs Yoseph Parera kepada Save The Children mengucakan selamat datang kembali di Kabupaten Malaka.
"Atas nama Pemkab Malaka, kami ucapkan selamat datang kembali Save The Children di Kabupaten Malaka," kata Yoseph Parera yang mewakili Bupati Malaka meluncurkan program tersebut.
Baca Juga: Ternyata Jari Brigadir J Nyaris Putus, Tidak Ada Tembak Menembak di Rumah Ferdy Sambo
Diketahui di satu sisi ketika terjadi Covid-19 berdampak terhadap penurunan aktivitas tatap muka dalam proses pembelajaran dengan Alternatif yang diambil adalah belajar di rumah.***