VOX TIMOR - Sejak beberapa hari, link download video Chika 20 juta itu banyak dicari warganet termasuk di mesin pencarian Google.
Inilah link video Chika 20 juta yang sedang viral di internet Indonesia.
Beberapa warganet menyebut bahwa video Chika 20 juta itu mirip dengan seorang selebgram yang tengah menjadi perbincangan saat ini.
Baca Juga: Hadiri Acara Adat 'Pa'al Hohon', Bukti Nyata Kecintaan Bupati Terhadap Budaya Malaka
Hanya saja, ada beberapa hal yang harus anda perhatikan sebelum mencoba mencari dan men-download link download video Chika 3 menit no sensor tersebut.
Pasalnya, dibalik link download video Chika 3 menit no sensor yang membuat anda penasaran tersebut tersimpan dua ancaman bahaya.
Baca Juga: DPRD Lembata Ingatkan Pejabat Pemerintah Tak Pakai Mobil Dinas untuk Urusan Politik
Yakni, ancaman phising atau pencurian data-data pribadi anda saat mengklik link download video Chika 3 menit no sensor itu.
Untuk mengetahui link video Chika 20 juta full no sensor, simak terus artikel berikut ini.
Baca Juga: Manfaatin Peluang, Tidak Heran 5 Zodiak Ini Paling Beruntung Soal Uang, Masa Depannya Cemerlang!
Nama Chika akhir-akhir ini memang sedang trending, baik di platform TikTok ataupun Twitter.
Kontroversi terakhir, dirinya terjerat kasus pengeroyokan oleh Putra Siregar dan Rico Valentino.
Setelah kasus itu naik, muncul dugaan video panas dirinya di sewa oleh pria dan dibayar Rp 20 juta.
Baca Juga: Manfaatin Peluang, Tidak Heran 5 Zodiak Ini Paling Beruntung Soal Uang, Masa Depannya Cemerlang!
Dari situlah, banyak warga net yang mencari link video Chika 20 juta dengan berbagai cara.
Untuk diketahui, phising sendiri merupakan salah satu satu bentuk penipuan yang biasanya dilakukan merupakan percobaan untuk mendapatkan informasi yang sensitif.
Informasi itu, melalui penyamaran melalui komunikasi elektronik resmi, seperti surat elektronik, pesan instan, atau mengklik sebuah tautan tertentu.
Baca Juga: Manfaatin Peluang, Tidak Heran 5 Zodiak Ini Paling Beruntung Soal Uang, Masa Depannya Cemerlang!
Salah satu penyebab utama aksi ini dapat terjadi adalah faktor kelalaian manusia berupa kurangnya ketelitian dan rendahnya pengetahuan mengenai teknologi keamanan.***