"Namun, memang praktik e-voting ini memerlukan proses," kata Pratama.
Baca Juga: Fakta Menarik Sidang Kasus Korupsi Kantor Camat Buyasuri, Kerugian Negara Hanya Rp.16.637.987, 84.
Salah satu proses, misalnya pada tahap awal pelaksanaannya hanya di kota besar yang infrastrukturnya sudah mapan.
Dia mengatakan, akan berbahaya dan berisiko besar jika penerapan e-voting langsung secara nasional pada Pemilu 2024.
Baca Juga: Italia Gagal ke Piala Dunia Setelah Kalah Tipis Pada Babak Play Off
Oleh karena itu, Pratama menyarankan agar pelaksanaannya harus dilakukan secara bertahap terlebih dahulu.
"Sejauh mana kota yang akan melakukan uji coba siap secara infrastruktur?," kata Pratama. ***