Ribuan Sekolah di NTT Siap Menerapkan Kurikulum Merdeka

- 11 Juli 2022, 15:41 WIB
5 prinsip asesmen yang diterapkan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar.
5 prinsip asesmen yang diterapkan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar. /tangkapan layar ditsmp.kemdikbud.go.id/

 

 

VOX TIMOR - Ribuan sekolah di Nusa Tenggara Timur menerapkan Kurikulum Merdeka. 

Merdeka Belajar adalah suatu pendekatan yang dilakukan supaya siswa dan mahasiswa bisa memilih pelajaran yang diminat

Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Nusa Tenggara Timur, Wirman Kasmayadi menyebutkan 2.265 sekolah di provinsi itu mendaftar secara mandiri sebagai sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka.

Baca Juga: PSSI Ajukan Protes Resmi ke AFF Terkait Laga Vietnam vs Thailand di Piala AFF U-19 2022

"Animo dari sekolah di NTT dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sangat besar, banyak sekolah yang ingin belajar secara mandiri untuk menerapkan kurikulum merdeka ini ," kata Wirman Kasmayadi dalam kegiatan pelatihan guru dan kepala sekolah pelaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka se-NTT secara daring pada Senin, 11 Juli 2022.

Menurut dia, Balai Guru Penggerak NTT terus membangun kerja sama dengan berbagai pihak untuk menggerakkan semua potensi dalam menyukseskan program kurikulum merdeka di NTT.

Baca Juga: Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF U-19 2022, Thailand dan Vietnam Diduga Main Mata

Dia mengatakan salah satu agenda yang dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia pada awal tahun ajaran baru 2022 adalah implementasi kurikulum merdeka.

Dia menambahkan Balai Guru Penggerak Provinsi NTT bersinergi dengan lembaga Inovasi Untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI), Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) NTT untuk melakukan kegiatan implementasi kurikulum merdeka agar bisa berlangsung sukses.

Baca Juga: Tenaga Honorer di Papua Langsung Diangkat Jadi ASN, Berikut Alasannya

Dia menjelaskan pelatihan bagi para guru dan kepala sekolah ini merupakan langkah awal dalam menyukseskan pelaksanaan Kurikulum Merdeka pada semua lembaga pendidikan di NTT.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi meminta guru dan kepala sekolah agar memperhatikan secara serius terhadap kemampuan literasi dan numerasi yang dimiliki siswa untuk lembaga pendidikan dasar.

Baca Juga: Timnas U-19 Indonesia Tetap Gagal ke Semifinal Piala AFF U-19 2022?

 

"Sesuai hasil penelitian yang dilakukan Pemerintah NTT dan lembaga INOVASI di Pulau Sumba menunjukkan kemampuan membaca, menulis dan berhitung di SD sangat rendah. Kami berharap guru dan kepala sekolah untuk memperhatikan hal ini secara serius," kata Linus Lusi.

Bahkan, lanjutnya, kualitas pembelajaran 3M, yaitu meniru, mengolah dan mengembangkan SD dan SMP membuktikan bahwa sekolah-sekolah di pedalaman kemampuan membacanya belum lancar.

Baca Juga: Komisi X Mendorong Kemendikbud Ristek RI, Terkait Guru Lulusan Passing Grade PPPK 2022

Dia mengatakan para guru dan kepala sekolah untuk tidak hanya mengejar target kurikulum, tetapi harus memperhatikan aspek-aspek dasar yang dihadapi para siswa yang ada di daerah pedalaman, sehingga tidak menjadi persoalan bagi para siswa saat berada di perguruan tinggi.***

 

 

 

 

 

 

Editor: Oktavianus Seldy Berek


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah