Komparasi Makna Lagu Bento Antara Era 90-an dan Sekarang

- 7 Juli 2022, 21:28 WIB
Guidella Arizona Mahasiswi Universitas Katolik Indonesia St Paulus Ruteng
Guidella Arizona Mahasiswi Universitas Katolik Indonesia St Paulus Ruteng /Dok pribadi/

VOX TIMOR- Lagu “ Bento” merupakan lagu yang dirilis tahun 1989, tak lama setelah lagu Bento diciptakan yakni pada April 1989 silam di Condet, Jakarta Timur (kompas.com) LaguBentodiketahui  diciptakan sendiri oleh mendiang Naniel dan Iwan Fals. “Lagu Bento” yang dinyanyikan dengan genre rock ini sontak menyita perhatian publik, karena gaya musik dan hasrat tafsir public terhadap lagu yang kerap dimaknai sebagai lagu bernada kritikan bagi Pemerintah. Lagu ini pun hingga sekarang masih menjadi bagian penting bagi masyarakat baik karena makna dan juga alunan musiknya. Dikutip dari Kompas. Com. Kamis (7/07/2022), kepada komika Soleh Sollihun, Iwan Fals yang memiliki nama asli Virgiawan Listanto mengekspos asal-usul lagu Bento yang ia ciptakan. Hal itu bermula mengingat banyak orang yang menafsirkannya sebagai sebuah karya berkesan kritikan terhadap Pemerintah pada waktu itu. Hal itu pun dibantah secara tegas oleh Iwan Fals.

Iwan Fals menjelaskan bahwa,  nama ”Bento “ yang merupakan judul lagu tersebut merupakan nama Ayam Jagonya. Sebelumnya, Iwan Fals mempunyai Ayam Jago yang pernah tertabrak, kemudian ia pelihara dan dinamai Bento. Ia mengaku bahwa, nama Bento dibuat untuk membedakan nama dalam setap lirik lagu. Lagu Bento yang masuk dalam album Swami I ini sedikitnya multitafsir. Hal ini dikatakan mengingat dalam sebuah wawancara kepada komika Soleh Solimun, Iwan Fals menyampaikan bahwa, masyarakat dapat menafsirkannya sesuka mereka. Oleh karena itu, lagu ini sebetulnya mempunyai arti khusus yang dimaksud oleh penyanyi dan pencipta sendiri, yakni Iwan Fals.

Lagu Bento dan Maknanya pada Era 90-an

Tak sedikit khalayak yang mengenal lagu Bento pada masa itu. Pasalnya lagu yang beredar pada era reformasi, diduga sebagai kritikan Iwan Fals terhadap pemerintah. Namun dikutip dari berbagai sumber Iwan Fals membantah soal itu. Ketika Iwan Fals berbincang dengan Soleh Solihun, ia mengatakan bahwa lagu tersebut bukan diciptakan untuk mengritik keluarga Presiden Soeharto. Ia tidak memiliki niat demikian.

Meskipun demikian, dilansir dari detikhot ia mengaku lagu “Bento” diciptakannya bersama rekannya begitu saja berdasarkan pandangannya mengenai kehidupan strata sosial pada saat itu (era reformasi) yang mengusik pikirannya lebih-lebih mengenai  pembangunan perumahan (real estate) yang jadi impian semua keluarga muda saat itu.  Sampai akhirnya mereka berani menghalalkan segala cara. Menurut Iwan Fals, saat itu tak sedikit orang untuk menempuh kehidupan seperti itu. Namun, cara yang ditempuh tidaklah elok. Ada indikasi dan kecendrungan orang untuk melakukan segala cara yang berkesan menyimpang dari realitas kehidupan sosial yang sebenarnya.

Secara jelas, dalam latar belakang lagu Bento, Iwan Fals menciptakannya untuk memuat fakta kehidupan sosial era 90-an yang sedikitnya mempunyai banyak masalah menyimpang. Iwan Fals menciptakannya untuk menggambarkan situasi yang terjadi. Ia tidak bermaksud mengaitkan lagu tersebut dengan Tommy Soeharto, putra Presiden Soeharto (Suara.Com.), melainkan itu sebagai gambaran bahwa perbuatan menyimpang kerap dilakukan oleh banyak orang. Lagu “Bento” yang dibawakannya dengan genre rock diketahui memiliki keunikan lain yakni  soal berkaca kepada diri sendiri. Artinya takut ketika suatu saat nanti kita berada pada strata sosial yang tinggi dan lupa segalanya, sehingga pada akhirnya menjadi seorang petinggi Negara yang jahat.

Fenomena lagu Bento Zaman milenial (2022)

Lagu Bento memang sudah lama dikenal banyak orang lebih-lebih era reformasi. Namun lagi-lagi lagu Bento kembali mengudara di tahun 2022 ini. Bermula dari beredarnya video Tik Tok yang mempertontonkan sebuah aksi tari kreasi tiga ibu berusia di atas parubaya sedang goyang lagu Bento, bernuansa  DJ, yang telah di remix menjadi lebih ngebit. Tontonan seperti ini ( goyang lagu bento) tentu saja menyita perhatian publik, lebih-lebih ketika lagunya ngebit. Mendengar musik ini siapapun mampu menyelaraskan lincah gaya bergoyang dengan musik,  terlebih di kalangan anak-anak dan remaja.

Cara menyelaraskan musik dengan lincah gaya pun cukup beragam. Model goyang seperti inilah yang menjadi perbincangan masyarakat dalam diskusi publik. Melihat fenomena goyang Bento, banyak indikasi dan kecendrungan bahwa goyang ini bermakna dan berkesan sedikitnya tindakan pornoaksi. Secara umum dapat digambarkan bahwa goyang bento dilakukan dengan melekukan pinggul secara heboh. Bagi kebanyakan orang, goyang ini dilakukan tanpa menyadari bahwa sebetulnya, kecendrungan pergeseran makna telah terjadi. Hal ini tidak patut dipertontonkan dan dipamerkan dimedia sosial, mengingat anak-anak di bawah umur juga telah menjadi bagian nyata dari media sosial.

Halaman:

Editor: Bojes Seran


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x