Ribuan Ternak di Lombok Timur atau Provinsi NTB terjangkit Virus PMK

- 25 Mei 2022, 18:09 WIB
Petugas dari DPK3 sedang memeriksa kesehatan di peternakan sapi yang ada di Majalengka.
Petugas dari DPK3 sedang memeriksa kesehatan di peternakan sapi yang ada di Majalengka. /

VOX TIMOR - Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat berdasarkan data sementara ribuan ternak sapi sudah terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

PMK merupakan penyakit hewan yang sangat menular yang menyerang hewan berkuku belah, seperti sapi, kerbau, domba, kambing, babi, kijang/rusa, unta dan gajah, meskipun dilaporkan pada hewan lain seperti beruang.

Kasus Penyakit Mulut dan Kuku yang menyerang ternak sapi hingga saat masih belum terkendali, bahkan kasus tersebut mulai meluas di 21 kecamatan yang ada di Lombok Timur.

Baca Juga: Sidang Kasus Atri dan Lael: Randy Badijhe Tidak Membantah Keterangan Saksi SLT Pemilik Mobil Rental

"Terdata sebanyak 2.800 kasus positif yang terdata hingga dengan saat ini," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disnakkeswan Lombok Timur, drh Hultatang di Selong, Rabu, 25 Mei 2022.

Dikutip dari Antara, penyebaran wabah PMK tersebut dimulai dari Kecamatan Aikmel yang menyebar di Kecamatan Wanasaba, Pringgabaya hingga Sembalun.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tawarkan Empat Konsep Resiliensi Berkelanjutan Kebencanaan Kepada Dunia
 
Ia menjelaskan, tim sudah disebar di 21 Kecamatan di Kabupaten Lombok Timur untuk melakukan pengobatan dan melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap hewan-hewan yang masih sehat agar tidak tertular PMK.

"Kasus tertinggi ada di Kecamatan Pringgebaya sebanyak 600 ekor," katanya.

Baca Juga: Kejari TTU Tetapkan Tujuh Tersangka Dugaan Korupsi Alkes 2015, Kerugian Negara Mencapai Rp2,7 Miliar

Pada pertengahan Juni mendatang pemerintah akan mendatangkan vaksin PMK sehingga diharapkan bisa mencegah penyebaran lebih meluas. 

"Antisipasi saat ini hanya dengan pengobatan dan penyemprotan disinfektan," katanya.

Baca Juga: JPU Hadirkan 4 Saksi Kasus Pembunuhan Astri dan Lael, Randy Badjideh: Saya Tidak Tau Yang Mulia

Sebelumnya, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Timur Ir Mashyur mengatakan, untuk mencegah penularan PMK tersebut, pemerintah daerah menutup pasar hewan selama tiga minggu, dan menutup setiap kandang ternak untuk sementara. Satu-satunya cara untuk memutus rantai penyebaran adalah dengan menutup semua akses yang membatasi mobilitas peternak.

"Langkah ini adalah satu-satunya cara memutus rantai penyebaran saat di samping mengupayakan vaksin untuk ternak," katanya.

Baca Juga: Mendag RI Garis Bawahi Empat Hal, Pada Peluncuran Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik

Dirinya juga menghimbau peternak agar tidak panik, serta bersabar, jangan karena adanya wabah ini Peternak menjual ternak nya dengan harga rendah, terlebih potensi kesembuhan dari PMK di Lombok Timur tergolong tinggi.

"Para peternak agar tidak panik dulu, perbanyak sabar, serta tingkatkan kewaspadaan dengan mematuhi segala arahan Pemerintah," katanya.***

 

Halaman:

Editor: Oktavianus Seldy Berek

Sumber: Antara


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x