Alokasi Formasi CPNS 2022 Sebanyak 500.000, Untuk Guru Sebanyak 300.000

16 September 2022, 23:13 WIB
Informasi terbaru rekrutmen CASN 2022 beserta kuota formasi dan cara daftar CPNS PPPK 2022 /Muhammad Faiz/

VOX TIMOR - Pemerintah akan merekrut calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun ini. Formasi guru masih mendominasi dengan 300.000 kuota.

Formasi tahun ini akan diprioritaskan pada Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Total yang dibutuhkan sekitar 500.000 lebih. 300.000 di antaranya adalah guru dan 92.000 tenaga kesehatan.

Kementerian PAN RB menyebut, perekrutan akan dilakukan bertahap.

Baca Juga: Henny Kristianus: Menikah Untuk Apa? Menikah Untuk Difakahi, Bagaimana Pasanganmu Pelit?

Kebutuhan guru di pelosok akan mendapat porsi terbanyak. Ini untuk menyiasati penyebaran yang tidak merata selama ini.

Jumlah Kebutuhan ASN 2022

Dikutip dari laman resmi Menpan-RB, ada sebanyak 530.028 kebutuhan aparatur sipil negara (ASN) nasional tahun 2022 (data per 6 September 2022).

Jumlah tersebut merupakan total dari penetapan kebutuhan untuk instansi pusat sebanyak 90.690 dan instansi daerah sebanyak 439.338.

Baca Juga: Update ETMC 2022: PS Malaka Lolos ke 16 Besar, Akan Melawan Persebata Lembata

Kebutuhan daerah terinci sebanyak: 319.716 PPPK Guru, 92.014 PPPK Tenaga Kesehatan, dan 27.608 PPPK Tenaga Teknis.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas mengatakan, salah satu prioritas pemerintah saat ini adalah penataan tenaga non-ASN.

Karenanya, penetapan kebutuhan ASN tahun 2022 sekaligus menjadi komitmen nyata pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan guru dan tenaga kesehatan secara nasional.

Baca Juga: DPD dan DPC Demokrat Satu Suara, Leo Lelo: 'AHY Figur Muda Potensial dan Layak Jadi Presiden RI

"Arah kebijakan pengadaan ASN tahun 2022 kita fokus pada pelayanan dasar yaitu guru dan tenaga kesehatan. Fokus lainnya adalah keberpihakan kepada eks tenaga honorer kategori II (THK-II)," jelas Menteri Anas.

Anas menguraikan, saat ini fenomena yang terjadi secara nasional adalah penyebaran ASN tidak merata dan masih menumpuk di kota besar.

Sementara proses rekrutmen, penyebaran, dan kebutuhan tiap tahun sudah sangat transparan.

Baca Juga: DPD dan DPC Demokrat Satu Suara, Leo Lelo: 'AHY Figur Muda Potensial dan Layak Jadi Presiden RI

Ia menegaskan bahwa arahan Presiden Joko Widodo sangat jelas, yaitu pemerataan SDM ASN. Rekrutmen pun harus jelas dan akuntabel.

"Jadi masalahnya tidak hanya kekurangan tetapi juga penyebaran. Padahal Pak Presiden sangat memperhatikan luar Pulau Jawa," ungkap Anas.

Ketimpangan ini bukan semata-mata perkara jumlah saja, tetapi adanya fenomena ASN yang suka berpindah-pindah ketika mereka sudah masuk menjadi ASN.

Baca Juga: DPD dan DPC Demokrat Satu Suara, Leo Lelo: 'AHY Figur Muda Potensial dan Layak Jadi Presiden RI

Hal ini menyebabkan distribusi ASN menjadi tidak merata, di samping alasan karena minimnya pendaftar calon ASN di daerah-daerah terpencil.

Anas berharap, bahwa ASN bukan menjadi ladang mencari pekerjaan, tetapi untuk pengabdian dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Tetapi setelah diterima banyak yang minta pindah ke kota lain. Maka setiap tahun banyak tempat di luar Pulau Jawa yang kekurangan nakes dan guru," ujar mantan Bupati Banyuwangi tersebut.

Baca Juga: Terbaru! Lowongan CASN 2022 Dibuka untuk Guru, Tenaga Kesehatan dan Honorer

Anas menilai seberapa banyak pun ASN tenaga kesehatan maupun tenaga pendidikan yang direkrut, ketimpangan akan terus terjadi.

"Sehingga kita berdiskusi dengan pemda karena tidak mungkin ini diselesaikan oleh pemerintah pusat saja kalau tidak ada goodwill semua kepala daerah," imbuhnya.***

 

 

 

 

 

 

Editor: Oktavianus Seldy Berek

Sumber: Kemenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler