Network
“Tetapi, kenyataannya apalagi setelah ada rekonstruksi, tidak ada fakta tersebut, di mana pelaku langsung dari atas lantai dua, turun ke bawah dengan berbekal pisau di dalam kantong dan langsung keluar,” kata Ibrahim.
Ibrahim menjelaskan, keterangan palsu berikutnya yang terbukti setelah rekonstruksi, terungkap pisau yang diserahkan oleh pelaku bukanlah pisau dapur.
Baca Juga: Komnas Ham Prank Publik? LPSK Tak Yakin Brigadir Yoshua Lecehkan Putri Candrawathi
“Pengguna pisau yang digunakan oleh pelaku, bukanlah pisau dapur, seperti yang diberikan pelaku pada saat awal barang bukti. Namun, pada saat diperiksa ke laboratorium tidak ada indentifikasi darah dalam pisau tersebut,” terang Ibrahim
Temuan fakta tersebut, polisi mendapatkan keterangan lebih dalam, pelaku sengaja menukar pisau yang digunakan untuk menusuk korban dengan pisau dapur.
Polisi juga mengungkapkan bahwa tidak adanya perkelahian dan perlawanan korban sehingga pelaku menusuk korban memakai pisau.
Baca Juga: Komnas Ham Prank Publik? LPSK Tak Yakin Brigadir Yoshua Lecehkan Putri Candrawathi
“Tidak ada fakta, korban melakukan pemukulan atau meludah pada tersangka, setelah dilakukannya rekonstruksi,” tutur Ibrahim.
Pihak kepolisian memastikan bahwa rekonstruksi berjalan dengan objektif dan transparan yang disaksikan oleh masyarakat dan purnawiran yang hadir ke lokasi rekonstruksi berlangsung.***
