Kemendes Gagas Program Baru, Gegara Indeks Ketahanan Pangan Indonesia Menurun

- 2 November 2021, 22:34 WIB
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar.
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar. /Didi/Humas Kemendes PDTT/

VOX TIMOR –  Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) segera meluncurkan Program Desa Peternakan Terpadu.

Program tersebut merupakan langkah terobosan untuk meningkatkan ketahanan pangan terutama ketersediaan daging di tanah air.

Nantinya desa-desa yang memiliki potensi di sektor peternakan akan dikembangkan sebagai pusat-pusat penyedia daging baik dari sapi, kambing, hingga ayam.

Baca Juga: KPK Gandeng BNN Lakukan Tes Urine 700 Pegawai Yang Dipilih Secara Sampling

Karena, Desa Peternakan Terpadu merupakan sistem yang menggabungkan beberapa unit komoditi usaha pada satu pasar di suatu Kawasan.

Selain dikembangkan sebagai pusat-pusat kebun, desa-desa tersebut juga dikembangkan sebagai pusat holtikultura.

“Posisi Indonesia dalam Indeks Ketahanan Pangan Global 2020 mengalami penurunan. Bahkan posisi kita jauh di bawah negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Bahkan kita kalah dengan Thailand dan Vietnam. Maka kehadiran Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan ini menjadi salah satu terobosan agar ketahanan pangan kita membaik,” ujar Menteri Desa Pembangunan Daerah dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, di Jakarta, Selasa (2/11/2021).

Baca Juga: Pemasangan Lampu Jalan di Kota Betun-Malaka Mulai Terlaksana

Dia menjelaskan posisi Indonesia dalam GFSI 2020 berada di posisi 65 dari 113 negara. Posisi ini menurun dari tahun sebelumnya di peringkat 62. Sedangkan Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam berada di posisi 20, 43, 51, dan 63.

Halaman:

Editor: Oktavianus Seldy Berek

Sumber: kemendesa.go.id


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x