Menurut Kristen, Bunuh Diri Dosanya Tak Diampuni dan Otomatis Masuk Neraka?

- 11 Agustus 2022, 20:16 WIB
Sebuah video viral memperlihatkan seorang gadis di kota Kupang, NTT yang coba bunuh diri
Sebuah video viral memperlihatkan seorang gadis di kota Kupang, NTT yang coba bunuh diri /Tangkapan Layar Video/OkeNTT

VOX TIMOR - Bunuh diri merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan dengan berbagai cara untuk mengakhiri hidupnya di dunia yang fana ini.

Banyak faktor yang menyebabkan seseorang hingga memutuskan untuk bunuh diri atau mengakhiri hidupnya.

Faktor yang sering menjadi pemicu untuk seseorang bunuh diri seperti masalah percintaan yang ditinggal nikah, atau ditinggalkan begitu saja oleh pasangannya.

Menurut Kristen 

Adanya beberapa orang Kristen yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri adalah kenyataan yang menyedihkan.

Baca Juga: Dokter Asal Jakarta Gagal Bunuh Diri di NTT, Ada Pisau di Mobilnya

Semakin menyedihkan pula jika tragedi tersebut dipadukan dengan ajaran palsu bahwa bunuh diri secara langsung menempatkan orang di neraka.

Banyak yang percaya ketika seorang Kristen bunuh diri, jiwanya tak terselamatkan. Ajaran ini tidak ditemui dalam Alkitab.

Alkitab mengajar bahwa, mulai di saat kita percaya pada Kristus, kehidupan kekal kita dijamin (Yohanes 3:16).

Menurut Alkitab, orang Kristen dapat yakin bahwa mereka memiliki hidup yang kekal (1 Yohanes 5:13). Tidak ada yang mampu memisahkan seorang Kristen dari kasih Allah (Roma 8:38-39).

Baca Juga: Viral Lagi! Hendak Bunuh Diri Diselamatkan Warga, Wanita Cantik Berbaju Hitam Terlihat Senyum

Segala sesuatu yang diciptakan tidak dapat memisahkan seorang Kristen dari kasih Allah, dan seorang yang bunuh diri termasuk dalam kategori hal yang diciptakan; sehingga, bunuh diri pun tidak dapat memisahkan orang Kristen dari kasih Allah.

Yesus mati untuk semua dosa kita, dan jika orang Kristen sejati, yang sedang mengalami serangan rohani dan kelemahan, bunuh diri, dosanya masih tercakup oleh darah Kristus.

Menurut Alkitab, bunuh diri atau tidak bukanlah hal yang memastikan jika seseorang masuk ke surga. Jika seorang yang tidak percaya bunuh diri, ia hanya "mempercepat" perjalanannya ke neraka. Akan tetapi, orang yang bunuh diri itu akan berakhir di neraka karena ia telah menolak keselamatan melalui Kristus, bukan karena ia bunuh diri (baca Yohanes 3:18).

Baca Juga: Irma Hutabarat: Pembunuhan Yoshua (Brigadir J) Ini Adalah Criminal Collaborator

Lagipula, tidak ada yang mengetahui apa yang terjadi di dalam hati seseorang ketika ia mati. Ada yang bertobat dan menerima Kristus detik-detik sebelum ajalnya tiba.

Mungkin saja dalam waktu singkat itu hati mereka berubah dan mereka berseru supaya dikasihani Allah. Kita menyerahkan keputusan tersebut kepada Allah (1 Samuel 16:7).

Adanya kasus bunuh diri seorang percaya membuktikan bahwa setiap orang dapat bergumul dengan keputus-asaan dan bahwa musuh kita, Setan, adalah "pembunuh manusia sejak semula" (Yohanes 8:44).

Bunuh diri tetap saja merupakan dosa yang serius terhadap Allah. Menurut Alkitab, bunuh diri adalah pembunuhan; sehingga tindakan itu selalu salah. Orang Kristen harus hidup bagi Allah, dan memasrahkan waktu kematiannya pada Allah dan Allah saja.

Baca Juga: Nyaris Bunuh Diri di Jembatan Liliba, Ternyata Wanita Cantik Itu Seorang Dokter Magang  

Semoga Allah memberi rahmat-Nya, serta sudut pandang sang pemazmur bagi setiap kita yang sedang bergumul pada hari ini: "Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!" (Mazmur 43:5).***

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Oktavianus Seldy Berek


Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah