dikutip Vox Timor dari berbagai sumber, Sabtu Suci disebut juga sebagai Sabtu Sunyi, yang mana umat diajak untuk memperingati penguburan Yesus Kristus.
Baca Juga: THR dan Gaji ke-13 ASN hingga Polri Segera Cair, Lengkap dengan Tukin 50 Persen
Karena sebagai bentuk perkabungan atas wafatnya Yesus, kebaktian Sabtu Suci telah dilakukan tanpa liturgi atau nyanyian selama turun-temurun.
Layaknya upacara perkabungan, jemaat pada mulanya datang dengan menghadirkan kenangan akan kehidupan yang meninggal.
Baca Juga: Wabup Agus Boli Berhasil Mediasi Uang Duka PT.PLN untuk keluarga di Desa Riangkemie, Flores Timur
Menurut Pendeta Yohanes Bambang Mulyono, Sabtu Suci menyatakan dimensi kedukaan dan harapan yang dilabuhkan dalam sikap iman.
Sehingga jemaat diajak untuk juga merenungkan kefanaan manusia di depan jenazah Yesus yang telah berada di alam kubur.
Baca Juga: Hasil Kesepakatan Bersama, Rahmat Bagja Jadi Ketua Bawaslu RI
Namun di balik itu semua, perayaan Sabtu Sunyi tidak hanya berhenti pada kerapuhan semata.
Merayakan Sabtu Sunyi tidak bisa dilepaskan dari pengharapan akan kebangkitan-Nya.