Bacaan injil hari ini mengajarkan kepada kita tentang yang najis dan yang bukan najis.
Yesus menegaskan kepada Murid-muridnya bahwa segala sesuatu yang najis itu bukan berasal dari luar melainkan yang datang dari dalam hati dan pikiran.
Mengapa Yesus menegaskan tentang hal ini?
Baca Juga: Advokat Yulianus: Pers Harus Menjadi Akselerator Perubahan, Selamat HPN 2022
Karena Yesus melihat bahwa orang Farisi dan para ahli Taurat cenderung memahami tentang sesuatu yang najis itu datang dari luar dan masuk ke dalam tubuh.
Mereka memahami bahwa sesuatu yang membahayakan diri dan membuat jauh dari Tuhan adalah sesuatu yang datang dari luar, seperti makanan dan aktivitas yang kurang baik.
Namun pandangan Yesus berbeda dengan pemahaman mereka.
Menurut Yesus bahwa segala yang najis itu adalah yang dihasilkan dari hati dan pikiran dan bukan berasal dari luar.
Mengapa makanan ataupun sesuatu yang masuk tidak mendatangkan kenajisan bagi tubuhnya? Yesus katakan, bahwa apa yang masuk kedalam tubuh semuanya akan keluar melalui jamban.
Sedangkan segala sesuatu yang najis keluar dari pikiran dan hati dan itu lebih jahat dan sangatlah berbahaya. Lebih berbahaya jika itu dikaitkan dengan orang lain. Segala yang najis keluar dan akan membawa pada kehancuran.
Baca Juga: 130 Warga Belu di NTT Dikabarkan Akan Pindah ke Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur
Seperti yang disebutkan oleh Yesus. Najis tidak berarti makanan kotor yang masuk melainkan yang hasil dari hati seperti perzinahan, percabulan, pembunuhan, kebebalan dan segala yang jahat.