Bacaan Injil Selasa 5 Juli 2022 Hari Minggu Biasa XIV, Renungan; Jabatan dan Wewenang Selalu Bersifat

5 Juli 2022, 08:20 WIB
Renungan Harian Katolik Sabtu 2 Juli 2022 Lengkap Bacaan I hingga Bacaan Injil /Instagram/

VOX TIMOR - Lihat bacaan 1, bacaan injil dan mazmur tanggapan renungan harian katolik 5 Juli 2022.

Bacaan 1 diambil dari Hos. 8:4-7,11-13 dan bacaan injil diambil dari Mat. 9:32-38.

Pembacaan dari Injil Matius

Sedang kedua orang buta itu keluar, dibawalah kepada Yesus seorang bisu yang kerasukan setan.

Baca Juga: Ketika Anda Sering Overthinking Dalam Hubungan? Pahami 4 Hal Ini

Dan setelah setan itu diusir, dapatlah orang bisu itu berkata-kata. Maka heranlah orang banyak, katanya: "Yang demikian belum pernah dilihat orang di Israel."

Tetapi orang Farisi berkata: "Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan."

Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.

Melihat orang banyak itu, Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan 1 Juta Formasi PPPK Untuk Pegawai Honorer, Lowongan CPNS 2022: Cuma 8.941

Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu." Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan Katolik

Jabatan dan wewenang selalu bersifat sosial, dalam arti ada demi penataan kehidupan bersama dan itu berarti demi kemaslahatan masyarakat.

Dengan kata lain, kesejahteraan umum selalu menjadi alasan mendasar adanya jabatan dan wewenang publik.

Jabatan dan wewenang itu bukan untuk gagah-gagahan, apalagi untuk memenuhi kepentingan diri, melainkan untuk pelayanan.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan 1 Juta Formasi PPPK Untuk Pegawai Honorer, Lowongan CPNS 2022: Cuma 8.941

Orang-orang Farisi yang hanya melihat jabatan dan wewenang dari sudut pandang prestise, selalu melihat kuasa Yesus menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan.

Tak ayal, mereka selalu mempersoalkan kuasa Yesus dan bahkan menuduh Yesus melakukan itu semua dengan kuasa setan (ay.34).

Padahal, Yesus melakukan itu semua “oleh belas kasihan kepada orang banyak, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala” (ay.36).

Bagi Yeus, wewenang dan kuasa yang diterima-Nya ialah semata-mata demi kemaslahatan umat Allah.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan 1 Juta Formasi PPPK Untuk Pegawai Honorer, Lowongan CPNS 2022: Cuma 8.941

Dalam bacaan pertama, lewat Hosea Allah mengecam bangsa Israel, sebab bangsa Israel yang telah dipercaya dan diperlakukan layaknya seorang istri itu ternyata memberontak melawan Allah.

Israel mengangkat seorang raja bagi mereka tanpa persetujuan Allah, ‘Sang Suami’.

Penyalahgunaan kepercayaan dan wewenang muncul dan rasa tak puas diri dan tidak tahu diri.

Orang sering lupa bahwa dengan menyelewengkan wewenang, kuasa, dan kepercayaan yang telah diberikan, la sedang “menabur angin” dan “akan menuai puting beliung” (ay.7).

Sikap angkuh dan khianat akan membawa petaka.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan 1 Juta Formasi PPPK Untuk Pegawai Honorer, Lowongan CPNS 2022: Cuma 8.941

Watak kuasa dan jabatan adalah belas kasih, bukan arogansi.

Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang dapat dipercaya dan diandalkan serta selalu tahu diri dan tahu bersyukur.

Semoga kami dapat menggunakan kuasa dan jabatan yang kami miliki untuk kebaikan banyak orang dan kemuliaan nama-Mu. Amin.***

 

 

 

 

 

 

Editor: Frederico Da Costa

Terkini

Terpopuler