Janggal! Hasil Autopsi Ulang Brigadir J Ungkap Posisi Otak Bergeser ke Perut, Ada 2 Luka Fatal

- 22 Agustus 2022, 20:55 WIB
Hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J akan diumumkan ke publik.
Hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J akan diumumkan ke publik. /Kolase foto PMJ, ANTARA, Pikiran Rakyat/

VOX TIMOR - Kamaruddin Simanjuntak selaku kuasa hukum keluarga Brigadir J membeberkan sejumlah temuan terkait kasus yang menyebabkan kliennya tewas pada Jumat 8 Juli 2022.

Brigadir J dinyatakan tewas di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo yang berlokasi di Duren III, Jakarta Selatan.

Terbaru, Tim dokter forensik gabungan menyerahkan hasil autopsi ulang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J ke Mabes Polri.

Baca Juga: Hasil Autopsi Ulang Jenazah Diumumkan, Kasus Kematian Brigadir J Semakin Dekati Titik Terang

"Jadi saya bisa yakinkan sesuai hasil pemeriksaan pada saat autopsi termasuk penunjang dan mikroskopik tidak ada luka-luka selain kekerasan senjata api," kata Ketua tim dokter forensik gabungan Ade Firmansyah Sugiharto di Gedung Bareskrim Polri, Senin 22 Agustus 2022.

Ketua PDFI Ade Firmansyah mengatakan bahwa pihaknya menemukan adanya lima luka tembak yang masuk ke dalam tubuh Brigadir J dan empat luka tembak keluar.

“Hasil pemeriksaan kami, kita bisa jelaskan, bagaimana arah masuknya anak peluru itu ke dalam tubuh korban serta bagaimana secara sesuai dengan lintasannya, dia akan keluar dari tubuh korban,” kata Ade mengawali pernyataannya.

Baca Juga: Hasil Autopsi Ulang Jenazah Diumumkan, Kasus Kematian Brigadir J Semakin Dekati Titik Terang

“Dari luka yang ada, ada lima luka tembak masuk, dan empat luka tembak keluar,” sambungnya.

Ade menjelaskan juga bahwa ada dua luka fatal yang didapati di tubuh Brigadir J, yakni luka tembakan di bagian dada dan kepala

“Ada dua luka yang fatal, yaitu luka di daerah dada dan kepala. Itu sangat fatal.”

Soal luka di jari tangan Brigadir J, kata Ade, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa luka tersebut adalah luka yang diakibatkan dari lintasan anak peluru yang ditembakkan ke arah tubuh Brigadir J.

Baca Juga: Terbaru! Ini Skema Honorer Jadi PNS, PPPK, Hingga Outsourcing

Dengan demikian, Ade memastikan bahwa tidak ada kekerasan lain yang dilakukan selain kekerasan dari senjata api.

“Luka yang ada di tangan, itu adalah alur lintasan anak peluru. Anak peluru itu masuk dan kemudian keluar, serta mengenai organ tubuh lainnya, termasuk di jarinya,” jelasnya.

“Saya bisa pastikan, tidak ada kekerasan lain selain kekerasan senjata api.”

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Tenaga Honorer di Perbatasan Timor Leste, Begini Respon BKPSDM Malaka

Terkait luka lain dalam bentuk lecet kelim, Ade mengatakan bahwa pihaknya sudah tidak dapat melakukan pemeriksaan lagi karena kondisi jenazah sudah dibersihkan pada saat autopsi pertama.

Dengan demikian, tim forensik tidak dapat memperkirakan sebagai luka tembak jarak jauh atau jarak dekat.

Ade juga memastikan bahwa penyebab meninggalnya Brigadir J adalah tembakan.

Seperti diberitakan sebelumnya, autopsi ulang jenazah Brigadir J dilakukan atas permintaan keluarga yang merasa ada yang janggal dengan kematian Brigadir J.

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Tenaga Honorer di Perbatasan Timor Leste, Begini Respon BKPSDM Malaka

Sejauh ini, polisi telah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J yaitu mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Bharada E atau Richard Eliezer, Bripka RR atau Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf (sopir/ART) dan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Kamaruddin Ungkap Posisi Otak Bergeser ke Perut, Imbas Tembakan Dari Belakang

Beberapa temuan janggal diungkapkan dari hasil autopsi ulang atau ekshumasi terhadap jenazah Brigadir Yosua atau Brigadir J.

Diketahui, proses autopsi ulang kini dilakukan oleh tim forensik dan dokter perwakilan keluarga.

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Tenaga Honorer di Perbatasan Timor Leste, Begini Respon BKPSDM Malaka

Kamaruddin Simanjuntak kuasa hukum keluarga Brigadir J menyampaikan bahwa autopsi ulang atau ekshumasi dilakukan di RSUD Sungai Bahar, Muaro Jambi, Rabu 27 Juli 2022.

Dari hasil autopsi, ditemukan sejumlah kejanggalan. Salah satu temuan baru dari hasil autopsi ulang adalah tidak ditemukannya otak dari Brigadir J di dalam kepala. Selain itu, ditemukan juga retakan di kepala.

“Jadi apa yang mereka catat itu sudah hasil kerja sama dengan dokter-dokter forensik, misalnya dibuka kepala gitu ya, pertama tidak ditemukan otaknya. yang ditemukan adalah ada semacam retak enam di dalam kepala itu," ujar Kamaruddin dalam wawancara di kanal Youtube Refly Harun pada Jumat 29 Juli 2022.

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Tenaga Honorer di Perbatasan Timor Leste, Begini Respon BKPSDM Malaka

Tak hanya itu, ditemukan juga bekas tembakan pada bagian belakang kepala yang tembus hingga ke hidung.

Ketika tim dokter keluarga bersama para dokter forensik memeriksa bagian belakang kepala Brigadir J, ditemukan bekas luka yang ditutup dengan cara dilem.

Ketika tim forensik membuka lem itu, ditemukan terdapat lubang. 

"Lubangnya disonde itu ditusuk pakai seperti sumpit itu ada alatnya disonde ke arah mata, mentok. Tapi begitu disonde ke arah hidung ternyata tembus ya. Itulah mengapa adanya jahitan yang sebelumnya difoto ketika berulang kali saya berikan kepada media itu bekas lubang peluru yang ditembak dari belakang kepala dengan posisi agak tegak lurus gitu," pungkas Kamaruddin. 

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Tenaga Honorer di Perbatasan Timor Leste, Begini Respon BKPSDM Malaka

Berdasarkan temuan tersebut, Kamaruddin menilai pernyataan kepolisian soal peristiwa tembak-menembak yang menewaskan Brigadir J dengan demikian terbantahkan.

Sebab bila dikatakan tembak-menembak tentu keduanya saling berhadapan dan tidak mungkin ditemukan luka di bagian belakang kepala.***


 

 

 

 

 

Editor: Oktavianus Seldy Berek


Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x