BMKG: Cuaca Buruk Berpotensi Melanda NTT, Perlu Diwaspadai Operator Kapal Maupun Nelayan

- 14 Juni 2022, 09:20 WIB
Kapal nelayan bersandar di Pantai Batukaras, Kabupaten Pangandaran, beberapa waktu lalu akibat cuaca buruk di tengah laut. Hujan petir dan angin kencang berpotensi terjadi di hampir seluruh wilayah Jawa Barat.
Kapal nelayan bersandar di Pantai Batukaras, Kabupaten Pangandaran, beberapa waktu lalu akibat cuaca buruk di tengah laut. Hujan petir dan angin kencang berpotensi terjadi di hampir seluruh wilayah Jawa Barat. /Muslih Suprianto/DeskJabar

VOX TIMOR - Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gelombang laut sedang dan tinggi berpotensi melanda wilayah perairan laut Nusa Tenggara Timur (NTT) selama tiga hari ke depan.

"Gelombang sedang (1,25-2,5 meter) dan tinggi (2,5-4 meter) berpotensi melanda sebagian besar perairan di NTT sehingga perlu diwaspadai operator kapal maupun para nelayan," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang BMKG Syaeful Hadi di Kupang, Senin,13 Juni 2022.

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan perkiraan cuaca di perairan laut NTT selama tiga hari (14-16 Juni) ke depan.

Baca Juga: Pasar PLBN Motamasin RI-RDTL Hari Ini Resmi Beroperasi, Pengunjung Dari Tiles Wajib Penuhi Ini

Ia menyebutkan perairan laut yang berpotensi gelombang sedang di antaranya Selat Sumba bagian timur, Laut Sawu bagian utara, Selat Alor-Pantar, dan perairan utara Kupang-Rote.

Sedangkan yang berpotensi dilanda gelombang tinggi yaitu Selat Sumba bagian barat, Samudra Hindia selatan Sumba-Sabu, Laut Sawu bagian selatan, perairan selatan Kupang-Rote, dan Samudra Hindia selatan Kupang-Rote.

Baca Juga: Berikut Alasan Gubernur Ridwan Kamil Ucapkan Terima Kasih Kepada Presiden Jokowi

Sementara dua titik wilayah perairan laut lain berpotensi terjadi gelombang rendah (0,5-1,5 meter) yaitu perairan utara Flores dan Selat Flores-Lamakera.

Syaeful Hadi mengatakan potensi gelombang tinggi ini perlu diwaspadai karena berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal feri, kapal tongkang, serta kapal atau perahu nelayan.

Baca Juga: Korban Kecalakaan Jadi Terdakwa, Antonio Gonzaga Adalah Warga Wanibesak di Malaka-NTT

Untuk itu, kata dia, para operator kapal maupun nelayan perlu mencermati secara baik potensi gelombang tinggi untuk keamanan dan kelancaran pelayaran.***

 

 

 

 

 

 

Halaman:

Editor: Oktavianus Seldy Berek


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah