Berikut 5 Kejanggalan Kasus Brigadir J, Komnas HAM Miliki 25 Nama Anggota Polisi Diduga Tidak profesional

8 Agustus 2022, 15:17 WIB
Mahfud MD sebut pencopotan kamera pengawas atau CCTV diduga oleh mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo bisa dipidana. /

VOX TIMOR - Komnas HAM mengeklaim memiliki nama 25 anggota polisi yang kemungkinan bersikap tidak profesional dalam penanganan kasus Brigadir J. 

Keyakinan Komnas HAM tersebut dilandasi oleh temuan dan pencocokan antara data dalam sejumlah telepon seluler dengan hasil keterangan wawancara dari pihak keluarga Brigadir J.

Namun, sebelum sampai tahap ini, tidak dimungkiri bahwa kasus pembunuhan Brigadir J diselimuti oleh beberapa kejanggalan.

Baca Juga: Kesaksian Bharada E Soal Ferdy Sambo Pegang Pistol Sudah Dituangkan Dalam BAP?

Sedangkan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara membenarkan kesaksian bahwa kliennya melihat Inspektur Jenderal Ferdy Sambo memegang senjata di samping jasad Brigadir J.

Dia mengatakan kesaksian itu sudah dituangkan ke Berita Acara Pemeriksaan.

"Iya seperti itu," kata Deolipa saat dihubungi, Ahad, 7 Agustus 2022.

Baca Juga: Presiden Jokowi Jalan Santai Bareng Ganjar dan Erick Thohir di CFD Solo

Pengacara Bharada E lainnya, M. Burhanuddin mengatakan kliennya sudah beberapa kali di-BAP, baik sebagai saksi atau tersangka.

Menurut dia, ada perbedaan keterangan antara BAP terdahulu dengan yang terbaru.

Menurut dia, dalam peristiwa tewasnya Brigadir J, kliennya hanya berada di tempat dan waktu yang salah.

Dia mengatakan Bharada Richard Eliezer hanya bawahan yang menuruti perintah atasan.

Baca Juga: Cek Fakta: Formasi PPPK Guru 2022 Bagi Tahap 3 Akan Dibuka Bulan September?

"Dalam BAP sudah diungkap secara terang transparan kejadian yang sebenarnya," kata dia.

5 Kejanggalan 

Berikut adalah lima kejanggalan kasus pembunuhan Brigadir J yang dihimpun dari berbagai sumber.

Luka di Tubuh Brigadir J yang Mencurigakan

Sejauh ini, diketahui terdapat sedikitnya tujuh luka tembak di tubuh Brigadir J.

Menurut pihak keluarga, jumlah tembakan ini tidak masuk akal apabila hanya dilakukan sebagai tembakan peringatan.

Baca Juga: Cek Fakta: Formasi PPPK Guru 2022 Bagi Tahap 3 Akan Dibuka Bulan September?

Pihak keluarga menilai bahwa jumlah tembakan tersebut sekan menunjukkan adanya pembunuhan berencana dengan cara yang brutal. 

Tuduhan Brigadir J Melakukan Pelecehan

Tuduhan ini dinegasikan oleh pihak keluarga, terkhusus adik Brigadir J, Yuni Hutabarat.

Yuni menegaskan bahwa ia tidak percaya kakaknya melakukan tindakan tersebut sebab tuduhan yang diajukan tidak disertai dengan bukti yang kuat. 

Keluarga Sempat Dilarang Menengok Jenazah

Pada masa awal pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir J, pihak keluarga sempat dilarang oleh pihak kepolisian untuk melihat jenazah anggota keluarganya dengan alasan telah dilakukan proses autopsi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Jalan Santai Bareng Ganjar dan Erick Thohir di CFD Solo

Namun setelah melakukan komunikasi dan negosiasi, pihak keluarga akhirnya diperkenankan untuk melihat jasad Brigadir J untuk terakhir kalinya.

Jenazah Brigadir J pun telah diautopsi sebanyak dua kali dalam waktu yang berbeda. 

Kamera Pengintai di Sekitar TKP Hilang

Sebelumnya, Brigadir J dikatakan ditembak oleh Bharada E sebab hendak melecehkan istri atasan Bharada E, Irjen Ferdy Sambo.

Namun, kamera pengintai atau CCTV di sekitar rumah Sambo yang kemungkinan merekam peristiwa baku tembak tersebut mendadak hilang dan tiada bukti perekaman.

Baca Juga: Presiden Jokowi Jalan Santai Bareng Ganjar dan Erick Thohir di CFD Solo

Terbaru, dilansir oleh Voxtimor dari berbagai sumberSambo telah ditahan oleh sejumlah anggota Brimob dan dibawa ke Markas Komando Brimob untuk dimintai keterangan lebih lanjut. 

Telepon Seluler Milik Brigadir J Hilang

Berkaitan dengan klaim Komnas HAM yang mengaku bahwa permasalahan pembunuhan Brigadir J mulai terang-benderang sebab beberapa data yang ditemukan dalam beberapa ponsel milik anggota kepolisian, pihak keluarga justru menyayangkan telepon seluler milik Brigadir J yang hilang.

Sebab, mereka menilai bahwa ponsel tersebut setidaknya mampu menjadi bukti atau pencerah utama dalam kasus yang menewaskan Brigadir J ini. 

Baca Juga: Renungan Harian Katolik Senin 8 Agustus 2022: Jangan Menjadi Batu Sandungan

Itulah 5 kejanggalan yang melingkupi kasus penembakan dan tewasnya Brigadir J.

Beberapa kejanggalan masih dikabarkan mengambang tanpa kejelasan dan yang lain sudah mulai menunjukkan titik cerah, seperti penangkapan Irjen Ferdy Sambo oleh anggota Brimob untuk dimintai keterangan lebih lanjut mengenai hilangnya CCTV di sekitar Tempat Kejadian Perkara atau TKP, yaitu kediaman Ferdy Sambo.***

 

 

 

 

Editor: Oktavianus Seldy Berek

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler