Pemerintah Sediakan 2,9 Juta Buku untuk Daerah 3T di NTT dan NTB

- 13 Juli 2022, 21:37 WIB
PT Pos Indonesia yang sudah bekerja secara optimal untuk menyukseskan program kirim buku.
PT Pos Indonesia yang sudah bekerja secara optimal untuk menyukseskan program kirim buku. /kemdikbud.go.id/

Baca Juga: Tiga Kali Menikah Tiga Kali Digugat Cerai, Begitulah Nasib Dewi Perssik 

Menurut Imam, jika pemerintah tidak segera membuat terobosan maka dampak dari hilangnya pembelajaran akan terus dirasakan bahkan meski pandemi telah usai.

Selain menjadi langkah cepat, Imam menilai dalam menanggulangi penurunan kualitas pendidikan, pencetakan dan pengiriman buku ke daerah 3T juga menjadi komitmen untuk mengedepankan amanat Nawacita yang menekankan pentingnya membangun Indonesia dari daerah pinggiran dengan menguatkan sisi sosial, ekonomi, dan sumber daya manusia.

“Bila selama ini pembangunan Indonesia terfokus hanya di kota besar saja, saatnya sekarang pembangunan dirasakan pula oleh masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah 3T,” tekannya.

Baca Juga: Pemda Malaka Bangun Jalan Hotmix Dari Manumuti Menuju Naimana di Tahun 2022

Lebih lanjut, penyediaan akses terhadap buku bermutu bagi masyarakat di daerah tersebut menurutnya merupakan salah satu upaya pemerintah mewujudkan Nawacita sekaligus melunasi salah satu janji kemerdekaan, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dalam pelaksanaannya, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa bekerja sama dengan PT Macanan Jaya Cemerlang, Klaten, Jawa Tengah sebagai salah satu perusahaan pemenang lelang yang ditugaskan untuk mencetak 19.640 buku PAUD dan 2.978.450 buku SD yang menyasar 2.757 sekolah.

Sementara itu, PT Pos Indonesia digandeng menjadi mitra untuk membantu pengiriman buku ke wilayah tersebut.

Baca Juga: Pemda Malaka Bangun Jalan Hotmix Dari Manumuti Menuju Naimana di Tahun 2022

Direktur Utama PT Macanan Jaya Cemerlang,  Andika Tri Anggono Yakti menuturkan bahwa pihaknya turut mendukung program percetakan dan pengiriman buku yang dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan literasi masyarakat.

“Kami sangat mendukung program percetakan dan pengiriman buku ini,  meskipun dalam proses produksi tentu ada kegagalan,  kertas yang sobek,  lemnya yang tidak kuat,  atau tulisan yang tidak terbaca dengan jelas,  tetapi kami selalu mengupayakan dan mengevaluasi sehingga menghasilkan buku-buku yang layak dan berkualitas,” kata Andika.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Operasional Wilayah 2, PT Pos Indonesia, Mohammat Basori juga menyatakan dukungan terhadap program pemerintah. Ia berkomitmen untuk terus memantau perkembangan pengiriman buku-buku agar tepat sasaran dan berjalan baik.

Baca Juga: Begini Nasib Timor Leste Sekarang Setelah Keluar dari Indonesia, Menjadi Negara Termiskin di Dunia?

"Ini bukanlah kerja sama yang pertama dengan Badan Bahasa, meskipun peran kami sangat kecil, hanya mengirimkan buku, tetapi kami sangat mendukung dan berupaya memberikan yang terbaik,” ungkapnya optimistis.

Berdasarkan hasil "Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Buku Bermutu bagi Anak", yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek pada bulan September 2021 lalu, disimpulkan bahwa ada tiga prinsip utama buku yang bermutu bagi anak, yaitu (1) buku yang anak benar-benar ingin baca, bukan buku yang orang dewasa pikir anak ingin baca; (2) buku yang bervariasi tema dan ceritanya; serta (3) buku yang sesuai dengan jenjang pembacanya.

Ketersediaan pilihan buku yang sesuai dengan jenjang pembacanya, terutama usia dini dan SD akan membantu meningkatkan minat baca pada anak sejak dini. Selain itu, buku yang bermutu juga akan mendorong aktivitas membaca dan menulis, baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat.

Baca Juga: Lili Pintauli Mundur dari Wakil Pimpinan KPK, Siapa Penggantinya? Presiden Jokowi: Masih dalam Proses

Halaman:

Editor: Oktavianus Seldy Berek

Sumber: kemdikbud.go.id


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah