VOX TIMOR - Peningakatan mutu pendidikan di sekolah tidak hanya membutuhkan skill dari pendidikan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar, namun juga butuh dukungan sarana dan parasarana pembelajaran yang mamadai.
Tentunya dengan memiliki sarana prasarana yang memadai semua kegiatan akan berjalan sesuai dengan rencana.
Demikian halnya dengan SMPN 1 Nubatukan yang berada di kota Lewoleba, kabupaten Lembata yang hari ini memasuki usia ke-43.
Baca Juga: Ini Harapan Bupati Thomas Ola dan Ketua DPRD Lembata di HUT SMPN 1 Nubatukan ke-43
Kepala sekolah SMPN 1 Nubatukan, Dra. Maria Yustina Luku berharap ada dukungan sarana prasarana pendidikan untuk menunjang proses pembelajaran.
Sementara, dijelaskan kepsek Yustina Luku, SMPN 1 Nubatukan saat ini menduduki akreditasi A.
Baca Juga: HUT SMPN 1 Nubatukan, Anselmus Asan Ola Ingatkan Pentingnya Pendidikan Karakter di Sekolah
"Sarana prasarana masih minim, agar bisa mempertahankan status sekolah, harus memberikan sarana prasarana sesuai dengan aturan sebuah lembaga pendidikan itu modelnya seperti apa," ungkap Yustina Luku usai memperingati HUT SMPN 1 Nubatukan ke-43, Kamis 31 Maret 2022.
Kepsek Yustina juga menyampaikan bahwa di SMPN 1 Nubatukan tidak memiliki tenaga pendidik dalam hal ini pegawai, PNS.
Maria Yustina Luku berharap dengan momen 43 tahun ini, para guru dan tenaga pendidikan agar bekerja lebih profesional lagi untuk mencerdaskan anak bangsa.
"Dan juga untuk meningkatkan kompetensi yang ada pada diri guru masing-masing," ungkap Yustina Luku.
Sementara para orang tua wali murid lewat badan pengurus komite diharapkan dapat memberikan dukungan lewat kegiatan-kegiatan akademik maupun non akademik di SMPN 1 Nubatukan.
Selain itu, Yustina Luku juga berharap agar pemerintah daerah bisa memberikan dukungan untuk lembaga ini khusunya untuk semua guru di kabupaten Lembata.
"Diharapkan bisa memberikan program tetap dinas pendidikan. Lewat dinas pendidikan kabupaten Lembata bisa memberikan workshop kepada para guru sehingga bisa bersaing dengan guru-guru yang ada di kabupaten Lembata khususnya bersaing dengan kabupaten lain yang ada di provinsi NTT dan juga bisa bersaing di tingkat nasional," harapnya.
Hal lain, SMPN 1 Nubatukan tidak memiliki pegawai negeri sipil yang dapat mengelola administrasi sekolah, khususnya dalam pengelolaan dana BOS pusat yang cukup besar.
"Kalau memang itu tidak memungkinkan, diharapkan ke depannya bisa memberikan formasi agar tenaga kependidikan dan pegawai baik itu PNS maupun KSO dan tenaga kontrak bisa ditempatkan di sekolah ini", kata Kepsek SMPN 1 Nubatukan.
Kita di sini hanya 1 tenaga kontrak pegawai tetapi tidak punya keahlian untuk memgoperasi komputer," tutup kepsek SMPN 1 Nubatukan, Dra. Maria Yustina Luku.***