Emanuel Cup: Litamali FC di Diskualifikasi, Panitia Dinilai Abaikan Keputusan Bersama Dalam Rapat

- 19 September 2022, 00:01 WIB
Tim Litamali FC
Tim Litamali FC /Fecos/Vox Timor

VOX TIMOR - Turnamen Antar Kampung (Tarkam) Emanuel Cup 1 yang berlangsung sejak bulan kemarin, hingga kini sudah memasuki babak knock-out (per delapan final) menyisahkan luka bagi tim yang berpartisipasi dalam turnamen tersebut.

Pasalnya, sejak turnamen ini berlangsung, sempat ada keributan antar tim kesebelasan yang bertanding beberapa waktu lalu. Akhirnya panitia bersama official gelar rapat bersama guna menyatukan persepsi agar tidak terjadi lagi kekacauan di laga-laga selanjutnya.

Salah satu tim kesebelasan dari kecamatan Kobalima (klub Litamali FC) Pada hari ini, Minggu, 18 September 2022, bertanding melawan Peskara FC alias kesebelasan tuan rumah.

Baca Juga: Terkait Kasus Kabag Prokopim, Bupati Malaka Hargai Langkah Penyelesaian Secara Kekeluargaan

Dalam pertandingan ini, menambah catatan buruk selama berlangsungnya turnamen Emanuel cup. Bagaimana tidak? Hasil kesepakatan yang sudah disepakati bersama, dinilai telah dilanggar oleh panitia pelaksana, yang mana apabila terjadi kekacauan dalam pertandingan, maka kedua tim akan didiskualifikasikan, namun kenyataan hari ini tidak demikian. Panitia hanya mengambil keputusan, Litamali FC didiskualifikasi, sementara tim kesebelasan Peskara FC alias tuan rumah tidak.

Keputusan ini pun sangat disesalkan oleh Pelatih Litamali FC, Lius, yang mana menurut pengakuannya, keputusan wasit tidak fair dalam mengambil keputusan dalam pertandingan.

Baca Juga: Lurah Waso Ajak Anak-anak di Kelurahan Waso Mencintai Kitab Suci Lewat Lomba Baca

Kronologi pertandingan Hingga Didiskualifikasi

Pengakuan pelatih Litamali FC, keputusan wasit dinilai tidak adil sejak awal mulainya pertandingan.

"Dari awal wasit dinilai sudah memihak, karena, pada babak pertama sekitar menit ke 4, terjadi gol bunuh diri, namun wasit menganulir katanya salah satu pemain Litamali FC berada pada posisi offside, tapi saya protes karena gol itu terjadi karena bunuh diri. Karena saya protes keras, wasit pun sah kan gol tersebut, lalu pertandingan dilanjutkan kembali dengan skor sementara 1-0 untuk Litamali FC," Jelas Lius kepada wartawan, Minggu, 18 September 2022.

Baca Juga: Sukseskan Bupati Cup Manggarai 2022, Pemerintah dan Masyarakat Desa Benteng Kuwu Gelar Rapat Persiapan

Dalam lanjutan pertandingan tersebut, lanjut Lius, tim tuan rumah menyamakan kedudukan pada menit ke 20 sehingga skor berubah menjadi 1-1. Namun kata Lius, saat terjadi protes sebelumnya, setelah bermain lagi, wasit dinilai sudah miring (dukung) tuan rumah.

Pada menit-menit akhir sebelum turun minum, kata Lius, terjadi lagi kesalahan yang dilakukan oleh wasit.

Baca Juga: LIVE STREAMING: PS Malaka vs Persebata di ETMC 2022: Pulang Kampung atau Membunuh Tuan Rumah?

"Sebelum babak kedua berakhir, Litamali FC cetak lagi gol, namun dianulir wasit, katanya bola tidak lewat garis. Tapi bola jelas-jelas sudah sentuh jaring dan banyak penonton juga mengakui itu, bahkan ada penonton dari Desa Kletek (tuan rumah) mengakui gol itu, tapi wasit bilang tidak gol, saya protes lagi," ujarnya.

 Protes itu, kata Lius, sempat berjalan alot, namun wasit tetap pada keputusannya, sehingga gol tersebut tetap dianulir dan skor 1-1 bertahan sampai turun minum.

Baca Juga: KempanRB Prioritas PPPK Guru Untuk Jadi ASN dan Tenaga Keshatan, Ini Syaratnya!

Lius mengatakan, timnya didiskulafikasi setelah pertandingn babak kedua berjalan beberapa menit (sekitar menit ke 60) dimana saat itu terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh pemain tuan rumah terhadap penjaga gawang Litamali FC.

"Pelanggaran itu seharusnya tidak terjadi, saat itu ada serangan dari tim tuan rumah, dan posisi serangan bola atas, namun berhasil diamankan (ditangkap) oleh penjaga gawang, tetapi pemain gelandang tim tuan rumah dengan sengaja menabrak penjaga gawang," jelasnya.

"Sebenarnya itu tidak terjadi, karena antara pemain yang buat pelanggaran dengan kiper jaraknya cukup jauh sekitar 4 meter. Kiper sudah tangkap bola tapi dia (pelanggar dari tim tuan rumah) lari ke arah kiper dan sengaja tabrak sampai kiper jatuh dan cedera. Jadi kapten (Jefri) protes, jadi ada kerumunan pemain. Nah kebetulan masa mau masuk, saya pergi mendekati untuk pisahkan mereka, tetapi saya baru mendekati, Yerem (wasit yang memimpin pertandingan) terkeco dengan tim lawan yang omong kasih panas katanya ada yang maki, lalu wasit balik malah beri kartu kuning kepada pemain Litamali FC, katanya bilang ada yang maki dia (wasit) sehingga dia kasih kartu, sementara yang buat pelanggaran tidak diberi kartu, dia abaikan," beber Lius.

Baca Juga: Kasus Kabag Prokopim Setda Malaka Pukul Staf Saat Rapat, Berakhir Damai di Polres

Pertandingan pun sempat terhenti, dan kata Lius, panitia masih menjelaskan aturan segala macam yang sebenarnya menurutnya, dia juga paham aturan itu. Akhirnya dirinya mengatakan istrahat saja karena pertandingan sudah kacau.

"Akhirnya saya bilang kita akhiri saja dulu, karena ini pertandingan sudah kaco (kacau) nanti main lanjut juga pasti mereka pemain sudah baku rufuk (kasar) sembarang karena tensinya sudah berbeda", pungkasnya.

Baca Juga: Nasib Honorer Tahun 2023, Menpan-RB Bersama Apeksi, Apkasi dan APPSI Sepakat Kaji Kembali Wacana Penghapusan

Sehingga, kata lius, panitia pun langsung umumkan Tim Litimali Fc di diskualifikasi.

Terkait hal ini, panitia penyelenggara Emanuel Cup belum merespon hasil konfirmasi hingga berita ini diturunkan.

Baca Juga: Alokasi Formasi CPNS 2022 Sebanyak 500.000, Untuk Guru Sebanyak 300.000

Pengakuan penonton dan pecinta bola di Malaka kepada wartawan mengaku, bahwa dirinya menilai trek rocord Wasit di Malaka sangat tidak sportif.

"Wasit di Malaka, Yerem dan kawan-kawan sudah berulangkali terjadi kacau karena uakhnya mereka seperti begini, mereka seolah memihak ke salah satu tim," ujarnya. ***

 

 

Editor: Frederico Da Costa


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah