Baca Juga: Begini Alasan Pemerintah Hapus Tenaga Honorer atau Tenaga Kontrak Daerah di Tahun 2023
Tangisan Odekta pecah ketika dia menghampiri pelatihnya dan semakin menjadi ketika dia menunjukkan kertas yang bertuliskan:
“Akhirnya… Impianku selama ini terwujud mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia. Terima kasih Ayah Ibu atas doa restumu.”
Baca Juga: Begini Alasan Pemerintah Hapus Tenaga Honorer atau Tenaga Kontrak Daerah di Tahun 2023
Bersaing dengan lima pelari dari tiga negara lain, Odekta mengalahkan dua pesaing terberatnya, Christine Halllasgo (Filipina), dan Jasmine Goh (Singapura) yang harus puas meraih medali perak dan perunggu.
Kemenangan kali ini menjadi balas dendam atas kegagalan Odekta pada SEA Games Filipina 2019. Kala itu Odekta yang memimpin perlombaan sejak awal terjatuh sekitar 600 meter jelang finis dan tak bisa melanjutkan perlombaan.
Baca Juga: Suami Merantau Cari Nafkah di Malaysia, Istri Malah Selingkuh Dengan Pria Lain Hingga Hamil
Pada SEA Games ke-30 itu Odekta hanya berhasil merebut medali perunggu di nomor 10.000 meter putri.
Sementara itu, kemenangan Odekta menjadi emas kedua dari cabang olahraga atletik, setelah Eki Febri Ekawati meraih peringkat pertama dalam nomor tolak peluru, Selasa.
Pada perlombaan sebelumnya, Agus Prayogo dan Hendro masing-masing berhasil menyumbang perak pada nomor maraton putra.