Kemenko PMK Imam Pasli : Sangat penting dalam membangun budaya sadar risiko

- 16 Desember 2022, 06:56 WIB
/

VOX TIMOR - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menilai diperlukan adanya peningkatan budaya sadar risiko yang dimulai sejak dini, baik di lingkungan keluarga, instansi pemerintah, dan masyarakat guna meningkatkan kualitas kesehatan.

Sekretaris Deputi III Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kependudukan dan Keluarga Berencana, Kemenko PMK Imam Pasli mengatakan Indonesia saat ini masih dilanda bencana non-alam seperti masih tingginya kasus Penyakit Tidak Menular (PTM). Untuk itu, perlu adanya kesadaran risiko sejak dini dan dibutuhkan kolaborasi dari banyak pihak.

"Sangat penting dalam membangun budaya sadar risiko. Hal ini merupakan urusan bersama sehingga perlu mendapatkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan," ujar Imam dalam diskusi media Masindo di Jakarta, Kamis 15 Desember 2022.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Tim Kerja Penyakit Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM), Kementerian Kesehatan Esti Widiastuti.

Dalam pemaparannya, dia menyampaikan bahwa prevalensi PTM, khususnya diabetes, masih terus meningkat setiap harinya. Hal ini dikarenakan kurangnya aktivitas fisik, tekanan darah tinggi, serta kelebihan berat badan.

Penderita diabetes yang disertai komorbiditas akan memiliki risiko yang tinggi dari segi komplikasi maupun pembiayaan kesehatan.

"Sebagai antisipasi, masyarakat harus sadar risiko terhadap faktor risiko diabetes melitus dengan menerapkan gaya hidup sehat. Perubahan ini perlu dukungan semua pihak agar bisa terwujud. Upaya preventif perlu diperkuat lagi tanpa harus mengabaikan pendekatan kuratif," kata Esti.

Selain kesehatan, budaya sadar risiko perlu ditingkatkan pada aspek lingkungan. Direktur Adaptasi Perubahan Iklim, Kementerian LHK Sri Tantri Arundhati, mengatakan bencana alam yang sedang marak terjadi tidak dapat dilepaskan dari dampak perubahan iklim.

Hampir 95 persen perubahan iklim diakibatkan, baik langsung maupun tidak langsung, dari aktivitas manusia sehingga mengubah komposisi dari atmosfer.

Halaman:

Editor: Bojes Seran

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x