Drama Kebohongan ASN Terbongkar! Bupati dan Wabup Malaka Pecah Kongsi

- 14 September 2022, 12:14 WIB
Kejutan Ultah ke Bupati Malaka saat Resmikan Gedung Rawat Inap RSUPP Betun
Kejutan Ultah ke Bupati Malaka saat Resmikan Gedung Rawat Inap RSUPP Betun /Rommy/Humas

VOX TIMOR - Akibat drama yang dimainkan oleh okunm Aparatur Sipil Negara (ASN), Duet Bupati Dr Simon Nahak dan Wakil Bupati Louise Lucky Taolin yang populer disebut SN-KT, dikabarkan pecah kongsi.

Keduanya tak lagi akur dan mesra, disebut sebut sedang ada di ambang perpecahan.

Rakyat Malaka pun menjadi resah dan bertanya-tanya apa gerangan yang telah terjadi.

Baca Juga: Seorang Pastor Mendadak Viral, Saat Berkotbah Tentang Pernikahan

Apalagi kepemimpinan SN-KT baru dua tahun dan masih menyisahkan janji-janji politik pada Pilkada Malaka tahun 2020 lalu, yang harus dipacau bersama.

Terbukti, pada 13 September 2022 Wakil Bupati Louise Lucky Taolin tidak tampil dalam acara pelantikan 35 Pejabat Struktural Lingkup Pemkab Malaka.

Masyarakat tentunya bertanya? Apakah keretakan dalam kongsi atau koalisi pada pasangan Bupati dan Wakil Bupati Malaka tersebut masih terus berlanjut.

Baca Juga: Ratusan Liter BBM Jenis Pertalite Tak Bertuan, Diamankan Polisi di Perbatasan RI-RDTL

Isu retaknya hubungan antara pasangan Simon Nahak dan Kim Taolin ini memang sudah terdengar beberapa bulan sebelumnyaa.

Namun pada Selasa 13 September 2022 malam, Voxtimor menerima informasi. Bahwa keretakan SN dan KT merupakan permainan lawan lama melalui sejumlah ASN.

"Sejumlah ASN itu adalah skuat lama. Mereka saat ini, cukup loyalitas kepada SN-KT. Akan tetapi KT mengikuti rayuan itu, hasilnya KT akhirnya menjaga jarak dengan SN," kata sumber Voxtimor itu.

Baca Juga: Pensiunan TNI dan Polri Disebut Rampas Bansos, Bupati Simon Lakukan Sidak ke Kantor Desa

Ketika ditanya? Apa sebenarnya yang terjadi diantara dua pucuk pimpinan Kabupaten Malaka ini.

"Yah mereka skuat lama sedang menyusun strategi. Tidak mungkin KT akan lawan SN, sebab berbicara politik tentunya butuh persiapan dan tidak lari dari kekuatan ekonomi," kata Oknum ASN yang mengakui skenario yang diperankan oleh skuat lawan lama itu.

Oknum ASN yang merupakan sumber terpercaya itu membanrkan, bahwa skuat lawan lama semaki terpecah. Bahkan meraka ketakutan bahkan tak mampu melawan jika SN dan KT masih tetap solid.

Baca Juga: Pensiunan TNI dan Polri Disebut Rampas Bansos, Bupati Simon Lakukan Sidak ke Kantor Desa

"SN dan KT susah dilawan di 2024, ini diakui oleh skuat lawan lama. Ya, lu tau to...? SN dan KT selalu tampi apa adanya," katanya, yang mengakui sudah sejak awal skenario itu dimainkan oleh sejumlah oknum ASN.

Diketahui, , Duet Bupati Dr. Simon Nahak dan Wakil Bupati Louise Lucky Taolin yang populer disebut SN-KT masih belum membuka suara terkait isu tersebut.

Bupati Simon Nahak terlihat semakin semangat. Sebab bekerja dan mencari uang untuk rakyat adalah tujuan untama kemabali ke Malaka.

Baca Juga: Pensiunan TNI dan Polri Disebut Rampas Bansos, Bupati Simon Lakukan Sidak ke Kantor Desa

Meski diterpa isu atau bekerja tanpa didampi sang wakilnya itu. Bupati Simon tancap gas, dimana fokus merealisasikan segala janji kampaye.

Berpikir Pecah Kongsi

Selain melakukan audit anggaran, bupati dan wakil bupati Kabupaten Malaka, Dr Simon Nahak, SH, MH-Louise Lucky Taolin, S.Sos melakukan gebrakan membangun alun-alun dan penataan Kota Betun serta membangun pusat perkantoran di kawasan Labarai.

Bagaimana implementasinya? Seperti apa komitmen keduanya agar tidak pecah kongsi? Wartawan mewawancarai Simon Nahak-Lucky Taolin di Lobi Hotel Sotis Kupang, beberapa saat setelah dilantik yang dikutip dari Youtube.

Baca Juga: Berikut Klasemen Sementara Liga III ETMC 2022-Lembata. Persami Maumere Amankan Tiket ke Babak Selanjutnya

Bupati Simon: Ya, saya dengan pak Wakil Bupati, bahkan pada waktu debat pun kita sudah bilang. Malaka belum punya alun-alun.

Berikut, kami di Kota Betun kalau hujan lebat musti banjir. Ini aneh. Kita juga mau buat trotoar dan saluran. Itu minimal kita lakukan.

Kita juga rencana mau membangun pusat pemerintahan Kabupaten Malaka, kawasan ini tahun pertama kita sudah minta Kadis PU untuk buka akses dua jalur ke kawasan itu terutama dan juga perlu. Lokasinya di Betun. Namanya Labarai, lokasinya strategis.

Soal anggaran tentu tidak bisa berasumsi. Prioritas program itu yang harus kita lakukan.

Tahun anggaran 2021 sudah berjalan, APBD Malaka sudah ditetapkan. Bagaimana menyiasati supaya visi misi dan program bisa diakomodir?

Ada anggaran yang kita bisa jangkau. Kalau untuk program high cost dan yang besar tetap ada peluang. Saya dan Pak Wakil Bupati sudah ikut musrembang, sampai du provinsi mereka mengakomodir harapan itu.

Baca Juga: Ratusan Liter BBM Jenis Pertalite Tak Bertuan, Diamankan Polisi di Perbatasan RI-RDTL

Masih memungkinkan, karena Bank NTT juga bisa beri pinjaman lunak. Kenapa kita tidak gunakan itu, komunikasi dengan semua pihak untuk bantu.

Kalau minta jaminan, ya jaminan kantor. Saya tidak mungkin bawa pikul itu kantor setelah selesai. Pinjaman daerah boleh, dana hibah dari pusat juga bisa, yang penting membuka diri untuk membangun.

Saya kira selama ini, saya lihat dan bangun komunikasi ya tidak ada perbedaan. Sebab kami di Malaka kuncinya saling menghormati dan menghargai.

Kami juga bukan menang dengan keangkuhan dengan kesombongan, tapi kita dengan rendah hati kalau kita ada pendekatan secara adat saya yakin mereka tidak mungkin tidak terima.

Baca Juga: Pensiunan TNI dan Polri Disebut Rampas Bansos, Bupati Simon Lakukan Sidak ke Kantor Desa

Kalau orang Malaka itu kalau marah model apapun kalau orang datang ke rumah bicara dan menghormati tidak mungkin diabaikan.

Apakah perbedaan politik itu masih terus terbawa?

Saya menghargai perbedaan. Perbedaan itu indah. Ibarat bunga di dada kalau putih saja maka bosan, tapi kalau ada merah dan putih itu indah. Kita tetap menghargai perbedaan, apalagi soal sikap politik.

Berbicara konteks politik, jangankan dengan lawan, saudara kandung pun kita bisa berlawanan, punya beda pilihan. Itu soal pilihan politik. Tapi juga harus siap-siap jadi korban politik. Kalau istilah kami di Malaka itu ada sopi ada kopi. Sopir itu soal pilihan politik, dan kopi itu soal korban politik.

Baca Juga: Pensiunan TNI dan Polri Disebut Rampas Bansos, Bupati Simon Lakukan Sidak ke Kantor Desa

Ada kekhawatiran terjadi pecah kongsi?

Kita tetap solid. Komunikasi dibuka dan musyawarah mufakat. Tentu kita tidak mau bersaing, apalagi waktunya singkat. Mau dibilang tidak ada yang pasti juga dalam politik, yang pasti itu perubahan.

Tanggapan pak Wakil Bupati?

Yang kita pikir sekarang bagaimana kerja buat rakyat dan untuk ke depan, saya bersama bapak bupati menginginkan kerjanya lebih panjang.

Karena perjuangan saya dan bapak Simon ini berjuang bersama rakyat. Untuk berpikir pecah kongsi itu tidak ada.

Baca Juga: Seorang Pastor Mendadak Viral, Saat Berkotbah Tentang Pernikahan

Kami mau memberi pelayanan kepada masyarakat. Tidak hanya berteori tapi harus masuk dalam sistem dan membuat perubahan.

Seperti pertandingan maka saya harus masuk lapangan hijau untuk bermain. Bagi saya apapun dan dimanapun sepanjang kepentingan individu tidak ditonjolkan kita akan lebih bekerja untuk kepentingan umum.***



 

 

 

 

 

 



 

 

Editor: Oktavianus Seldy Berek


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x