Disebut Gendong Putri Candrawathi di Magelang? Kekasihnya Brigadir Yoshua Bermimpi

- 4 September 2022, 08:59 WIB
Kuwat Ma'ruf alias Om Kuat ternyata sempat masuk ke kamar istri Ferdy Sambo yakni Putri Candrawathi, ada apa?
Kuwat Ma'ruf alias Om Kuat ternyata sempat masuk ke kamar istri Ferdy Sambo yakni Putri Candrawathi, ada apa? /YouTube Polri TV, Facebook Humas Polri/

VOX TIMOR - Pembunuhan Brigadir yang direncanakan Sambo pertama kali mencuat karena korban telah melecehkan istrinya, Putri Candrawathi di rumah dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Brigadir J adalah sosok pria yang sopan dan menyenangkan dan diakui Vera Simanjuntak kekasihnya itu. Brigadir J juga disebut tidak pernah mengucapkan atau bertindak kasar kepada kekasihnya.

Terkait isu asusila yang diduga terjadi di rumah pribadi Ferdy Sambo di Magelang menjadi misteri itu terbantah dengan sosok pria yang sopan dan menyenangkan dan diakui Vera Simanjuntak kekasihnya itu.

Terbaru kekasih mendiang Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J mengungkapkan rasa rindunya kepada almarhum.

Baca Juga: Irjen Pol Jacky Ully Badingkan Kasus Brigadir Yoshua dan Kasus Bom Bali Dituntaskan 1 Bulan

Setelah hampir dua bulan dipisahkan oleh maut, ia mengunggah curahat hatinya terkait mimpinya bertemu Yoshua.

Mimpi dan kerinduan kekasih mendiang Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J, membukyikan kesetian cinta mereka. 

Dalam Instagram story miliknya yang diunggah kembali oleh akun @pembasmi.kehaluan.reall. Vera menyebukan jika dalam waktu dekat seharusnya ia dan Brigadir J merayakan hari jadi keduanya yang ke-8 tahun.

“Sedang apa? Aku kangen banget loh. Jangan bosan ya kalau adek sering bilang kangen. Besok hari spesial loh,” tulis Vera Simanjuntak dengan menambahkan foto dirinya bersama Brigadir J.

Baca Juga: Kamaruddin: Dugaan Komnas HAM dan Komnas Perempuan Adalah Kebohongan Baru

“Tapi enggak papa kok, terobati rasa rindu Adek itu sayang, nyata sekali adek bisa rasain pelukan ke adek walaupun sebatas mimpi,” tambahnya. 

Komnas Perempuan

Ternyata motif tersebut tidak terbukti dan akhirnya laporan yang dibuat Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo tersebut dicabut penyidik alias SP3.

"Terkait laporan PC soal pelecehan dan kekerasan seksual di Duren Tiga kami cabut. Tidak terbukti ditemukan tindak pidananya," ujar Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi.

Bahkan Andi menyebut laporan tersebut justru merupakan bagian dari upaya Sambo dan Putri untuk menghalang-halangi penyidikan.

Baca Juga: Irjen Pol Jacky Ully Badingkan Kasus Brigadir Yoshua dan Kasus Bom Bali Dituntaskan 1 Bulan

Setelah ditetapkan tersangka, Sambo malah mengubah pernyataan kalau pelecehan dan kekerasan seksual itu terjadi di Magelang.

Lalu pernyataan itu disambut Putri Candrawathi beberapa jam sebelum ditetapkan tersangka oleh penyidik.

Setelah itu penyidik mendapat kesaksian dari Kuat Ma'ruf dan bocor ke publik, salah satunya para anggota DPR yang menanyakan kembali soal peristiwa tersebut kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Kesaksian Kuat Ma'ruf terkait peristiwa di Magelang adalah pada tanggal 4 Juli 2022 Putri Candrawathi kepergok dibopong oleh Brigadir J.

Lalu pada tanggal 7 Juli 2022, Kuat Ma'ruf disebut kembali memergoki Brigadir J sedang mengendap-endap keluar dari kamar Putri Candrawathi, lalu melarikan diri setelah ditegur.

Baca Juga: Kamaruddin: Dugaan Komnas HAM dan Komnas Perempuan Adalah Kebohongan Baru

Peristiwa tersebut diduga Brigdir J melakukan pelecehan terhadap Putri, karena Kuat mendengar Putri menangis-nangis dengan kondisi pakaian yang tak normal.

Setelah itu, disebutkan kalau akhirnya Putri hanya memanggil Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR untuk naik ke atas menemui Putri.

Lalu, kabarnya Putri Candrawathi mendapat saran Kuat agar melapor kepada Sambo, yang diketahui tak lama berada di Magelang usai perayaan ulang tahun perkawinannya.

Sejauh ini penyidik menjadikan kesaksian Sambo, Putri dan Kuat ini sebagai keterangan dalam kasus dugaan pelecehan.

Sementara itu, Komnas HAM sudah membuat pernyataan rekomendasi dan menyimpulkan bahwa motif pembunuhan Brigadir J karena pelecehan seksual di Magelang.

Baca Juga: Kaka Kandung Ariel Noah: Lebih Baik Berhenti Jadi Polisi, Humas Polri: Monggo Silakan

"Berdasarkan temuan faktual disampaikan terjadi pembunuhan yang merupakan extrajudicial killing. Yang mempunyai latar belakang adanya dugaan kekerasan seksual di Magelang," ujar Komisioner Komnas HAM M Beka Ulung Hapsara dalam siaran persnya, di Jakarta, 1 September 2022.

Irma Hutabarat

Ketua Komunitas Civil Society Irma Hutabarat merespons temuan Komnas HAM yang menyebut adanya dugaan pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi.

Padahal, penyidik Bareskrim Polri telah menghentikan penyidikan perkara dugaan pelecehan seksual yang dialami istri Ferdy Sambo itu.

Baca Juga: Kontingen Pesparani Malaka Diterima Secara Resmi Paguyuban di Kota Kupang

Sebab, penyidik tidak menemukan peristiwa pidana dalam perkara yang dilaporkan Putri Candrawathi itu.

Adapun lokasi dugaan pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi sebagaimana disebutkan Komnas HAM ialah di Megelang, Jawa Tengah, bukan Jakarta Selatan.

Irma Hutabarat menilai Komnas HAM sudah kebablasan atas temuan tersebut.

"Komnas HAM kebablasan, sedangkan yang di Duren Tiga adalah laporan palsu, dihentikan dan jelas skenario dusta yang gagal," kata Irma dengan nada tinggi pada Sabtu 3 September 2022.

Irma lantas mempertanyakan independensi Komnas HAM dalam menyelidiki kasus kematian Brigadir Nofrimasyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Baca Juga: Motif Pembunuhan Brigadir Yoshua Masih Misteri, Bareskrim Polri Usut Rekomendasi Komnas HAM dan Perempuan

"Komnas HAM apakah sudah menjadi humas polisi dan sudah menjadi penyidik? Sejak kapan Komnas HAM mengurusi pelecehan seksual ? Ini narasi yang sama dari Sambo untuk pengalihan isu, sementara urusan pelanggaran HAM tak kunjung diperiksa," ujar Irma.***

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Frederico Da Costa


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah