Jenderal Hoegeng Imam Santoso, Polisi Yang Berani dan Jujur di Mata Masyarakat

- 27 Agustus 2022, 16:54 WIB
Jendral Hoegeng Imam Santoso
Jendral Hoegeng Imam Santoso /Tangkapan Layar You Tube/

Perubahan tersebut adalah penggantian sebutan Panglima Angkatan Kepolisian RI menjadi Kepala Kepolisian RI (Kapolri).

Maka, nama Markas Besar Angkatan Kepolisian pun berubah menjadi Markas Besar Kepolisian.

Selain itu, Hoegeng berhasil membawa Polri menjadi bagian organisasi Polisi Internasional, ditandai dengan dibukanya Sekretariat National Central Bureau (NCB) Interpol di Jakarta.

Hoegeng mengikuti Kursus Orientasi di Provost Marshal General School pada Military Police School Port Gordon, George, AS pada 1950.

Kemudian, ia menjabat sebagai Kepala DPKN Kantor Polisi Jawa Timur di Surabaya pada 1952.

Baca Juga: Bupati Malaka Ingatkan Para Guru Untuk Stop Berjudi dan Stop Mimpi Jadi Kaya Melalui Isi Shio

Hoegeng ditugaskan menjadi Kepala Bagian Reserse Kriminil Kantor Polisi Sumatera Utara di Medan pada 1956.

Ia mengikuti pendidikan Pendidikan Brimob pada 1959 dan menjadi seorang Staf Direktorat II Mabes Kepolisian Negara (1960), Kepala Jawatan Imigrasi (1960), Menteri luran Negara (1965), dan menjadi Menteri Sekretaris Kabinet Inti tahun 1966 pada masa Presiden Soekarno.

Hoegeng kemudian dipindahtugaskan ke markas Kepolisian Negara untuk menjabat sebagai Deputi Operasi Panglima Angkatan Kepolisian sekaligus sebagai Deputi Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian Urusan Operasi pada 1966.

Jabatan yang diemban Hoegeng terakhir dalam dunia kepolisian adalah menjadi Kepala Kepolisian Negara pada 1968.

Halaman:

Editor: Bojes Seran


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah