Polemik Harga Tiket di Labuan Bajo, Polda NTT Kirim Personel Tambahan

- 1 Agustus 2022, 08:25 WIB
Ilustrasi - Sejumlah masyarakat di Labuan Bajo protes kenaikan tarif baru Rp3,75 juta ke Pulau Komodo dan Pulau Padar
Ilustrasi - Sejumlah masyarakat di Labuan Bajo protes kenaikan tarif baru Rp3,75 juta ke Pulau Komodo dan Pulau Padar / /Antara/Fransiska Mariana Nuka/

VOX TIMOR - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur mengirim personel Brimob untuk membantu pengamanan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, setelah berbagai aksi unjuk rasa dari para pelaku wisata terkait dengan kenaikan harga tiket masuk Pulau Komodo.

"Polda mengirimkan tambahan anggota untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat dan wisatawan yang berwisata di sejumlah kawasan wisata Labuan Bajo," kata Kapolda NTT Irjen Pol Setyo Budiyanto, Minggu 31 Juli 2022 malam seperti dikutip dari Antara.

Hal itu dikemukakannya ketika dikonfirmasi soal ada informasi keberangkatan besar-besaran personel Brimob Polda NTT yang ditugaskan untuk menjaga keamanan di kawasan wisata superprioritas itu.

Baca Juga: Diduga Akibat Serangan Jantung, Mantan Uskup Ruteng Meninggal Dunia

Pelaku wisata di Labuan Bajo mogok layani turis mulai hari ini karena tarif baru masuk Taman Nasional Komodo. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Zeth Sony Libing, minta aksi itu tidak diikuti dengan perusakan fasilitas wisata.

Penetapan biaya sebesar Rp 3,75 juta per orang yang berlaku selama satu tahun di Taman Nasional Komodo, khusus ke Pulau Komodo dan Pulau Padar, diumumkan 29 Juli 2022.

Aturan biaya tiket masuk dan kontribusi program konservasi Pulau Komodo, Pulau Padar, dan kawasan perairan sekitarnya, itu berlaku mulai Senin 1  Agustus 2022.

Baca Juga: Saat Meninggal Nanti! Ruben Onsu Ingin Dijemput Mendiang Olga Syahputra

Tingginya tarif ke Pulau Komodo dan Pulau Rinca yang harus dibayarkan wisatawan itu ditolak oleh pelaku wisata, baik asosiasi maupun individu. Mereka menilai besaran tarif itu akan mematikan wisata Labuan Bajo.

Mereka pun sepakat untuk mogok melayani turis mulai hari ini hingga akhir Agustus. Aksi itu direspons oleh Kadispar NTT Zeth Sony.

Baca Juga: Mantan Uskup Ruteng Hubertus Leteng Meninggal Dunia

"Para pelaku wisata di Labuan Bajo silahkan menyampaikan aspirasinya, tetapi tidak boleh melakukan tindakan-tindakan yang bisa mengganggu hak orang lain atau membuat situasi tidak nyaman bagi wisatawan yang datang berwisata ke Labuan Bajo," kata Zeth Sonny Libing seperti dikutip dari Antara, Senin 1 Agustus 2022.

Zeth Sonny mengatakan pemerintah NTT tidak mengharapkan aksi unjuk rasa yang dilakukan pelaku wisata di Labuan Bajo diikuti dengan melakukan boikot berbagai fasilitas umum. Dia menilai aksi itu akan berdampak negatif terhadap pembangunan sektor pariwisata super prioritas Labuan Bajo.

Halaman:

Editor: Oktavianus Seldy Berek


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah