Maudy Ayunda Sebagai Jubir G20 Indonesia Menuai Kritik, Begini Alasannya

- 18 April 2022, 11:43 WIB
Jubir Pemerintah untuk Presidensi G20, Maudy Ayunda
Jubir Pemerintah untuk Presidensi G20, Maudy Ayunda /Roni Rasi/Instagram @kemenkominfo

Delegasi Rusia masih diundang ke pertemuan G20 di Washington minggu ini, meskipun negara-negara lain mengancam akan memboikot.

Sejumlah negara diketahui mengancam akan memboikot Presidensi G20 Indonesia jika Rusia tetap diundang ke acara tersebut.

Baca Juga: Piala FA: The Blues Menantang Liverpool di Partai Final

Akan tetapi, Indonesia menegaskan akan tetap mengundang Rusia sebagai bagian dari anggota G20.

"Penunjukan Maudy Ayunda adalah langkah terbaru dalam apa yang dikatakan para kritikus sebagai 'serangkaian selebriti, pendiri startup, dan anak-anak taipan' yang ditunjuk untuk peran politik saat pemerintahan Presiden Joko Widodo berusaha merayu populasi muda yang menghadapi pengangguran tinggi," tutur Bloomberg, Senin, 18 April 2022.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Senin 18 April 2022, BMKG: Waspada 26 Wilayah Berpotensi Diguyur Hujan Lebat

Penjangkauan pemerintah condong ke kaum muda perkotaan yang memiliki hak istimewa – jenis milenium yang sesuai dengan ide yang ingin mereka promosikan – sementara meninggalkan mayoritas yang berpenghasilan menengah ke bawah dan tinggal di daerah pedesaan.

Lebih dari setengah dari 273 juta orang di Indonesia berusia di bawah 35 tahun dan tingkat pengangguran di dalam negeri berusia 16 hingga 30 tahun berkisar 14 persen tahun lalu.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG Senin, 18 April 2022: Waspada Cuaca Ekstrem di 31 Wilayah Indonesia

Dikutip dari Bloomberg, kaum muda Indonesia lebih mungkin menjadi pengangguran dua kali lipat dari tingkat nasional 6,5 persen.

Terlepas dari program pelatihan kerja dan beasiswa untuk pendidikan tinggi yang dikelola negara, sekitar satu dari lima di antaranya tidak bekerja atau belajar, angka yang menjadi pertanda buruk bagi tujuan Indonesia untuk menjadi ekonomi berpenghasilan tinggi pada tahun 2045.

Halaman:

Editor: Oktavianus Seldy Berek

Sumber: Bloomberg


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah