VOX TIMOR - Pada Bab terakhir atau Bab delapan yang berjudul Mutis, penulis menyajikan tiga surat yang memukau.
Surat pertama tentang tiga pilar pembangunan manusia utuh; pendidikan, kebudayaan dan seni.
Surat kedua tentang tiga pilar kehidupan masyarakat; pertanian, peternakan dan perikanan. Surat ketiga tentang politik, agama dan lingkungan alam.
Ketiga surat tersebut berisi detail-detail pengembangan kota Malaka yang mungkin juga dapat diterapkan pada kota-kota lain di Indonesia.
Pemikiran-pemikiran kritis penulis terhadap pengembangan dan potensi Kota Malaka, kecintaan yang besar seorang tokoh aku bernama Manek terhadap tanah kelahirannya.
Malaka membuatku mengira bahwa novel ini ditulis oleh seorang putra daerah yang memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin di daerah itu.
Baca Juga: Kemendagri Ungkap 70 Persen Korupsi di Daerah terkait Pengadaan Barang dan Jasa
Akhir cerita dari novel ini ditutup dengan dialog cinta yang sangat manis dari kedua tokoh Manek dan Mey.