VOX TIMOR - Penyakit Jantung Bawaan (PJB) menjadi kelainan bawaan yang paling banyak ditemukan pada anak-anak. PJB yang tidak ditangani dan terdeteksi bisa menjadi hipertensi paru lho, Bunda.
Menurut Pakar Kardiologi Anak Rumah Sakit Adam Malik Medan, dr. Rizky Adriansyah, M.Ked (Ped), Sp.A(K) menjelaskan bahwa hipertensi paru adalah tekanan darah di pembuluh paru lebih dari 25 mmHg. Kondisi ini dapat dialami pada masa kanak-kanak atau dewasa.
Pada anak sering sekali masalahnya berlanjut sampai dewasa," kata Rizky dalam Pfizer Media Health Forum: Kenali Gejala Hipertensi Paru pada Anak dan Cara Penanganannya via Zoom, Kamis 10 Maret 2022.
Baca Juga: AHY Lantik Leo Lelo , Berikut Susunan Pengurus DPD Partai Demokrat NTT Periode 2021-2026
Hipertensi paru terjadi karena penebalan dinding pembuluh darah paru, sehingga menyebabkan tekanan meningkat.
Akibatnya, aliran di pembuluh paru menjadi lambat. Komplikasi dapat terjadi sejalan dengan perjalanan kelainan ini, Bunda.
Secara anatomi, pembuluh darah paru pada kondisi ini berbeda dengan yang normal. Pada hipertensi paru, pembuluh darah menebal dan berdampak ke jantung.
"Dalam rontgen atau USG Jantung, bisa terlihat pembengkakan di organ jantung, terutama jantung bagian kanan," ungkap Rizky.