Ternyata Belum Ada Obatnya, Ini 10 Kanker Paling Ganas dan Mematikan

13 September 2022, 22:12 WIB
Ilustrasi Faktor Risiko Kanker Payudara /Muhammad Basir-Cyio/healthcentral.com & india.com

VOX TIMOR - Selain jantung dan stroke, kanker masih menjadi penyakit ganas yang menyebabkan kematian paling tinggi di dunia.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tiga kanker yang paling banyak membunuh orang di seluruh dunia pada tahun 2020 adalah kanker paru-paru (1,80 juta kematian), kanker kolorektal (916.000 kematian) dan kanker hati (830.000 kematian).

Tapi itu bukan kanker paling mematikan, menurut Rebecca Siegel, MPH, direktur ilmiah senior penelitian pengawasan di American Cancer Society (ACS).

Baca Juga: Hari Ini, Bupati Simon Akan Lantik Sejumlah Pejabat di Lingkungan Pemkab Malaka

Peneliti kanker menentukan kelangsungan hidup dengan ukuran relatif 5 tahun. Ini merupakan presentase orang yang diharapkan bertahan hidup dari efek kanker tertentu, tidak termasuk risiko dari kemungkinan penyebab kematian lainnya, selama lima tahun setelah didiagnosis.

Ada beberapa jenis kanker yang paling mematikan, bahkan sangat rentan menyerang manusia tanpa mengenal kelompok usia maupun jenis kelamin. Kanker yang paling mematikan adalah kanker dengan kelangsungan hidup yang paling rendah.

Kenapa belum ada obat kanker?

Hingga kini belum ada satu obat yang terbukti medis dan efektif bisa menyembuhkan kanker. Ada sejumlah alasan di balik hal ini. 

Alasan pertama, mengutip Live Science, adalah karena kanker bukan penyakit tunggal yang bisa diberantas dengan satu obat. Faktanya, ada ratusan jenis kanker.

Baca Juga: Ternyata 4 Prioritas Ini, Guru Honorer Tak Harus Ikut Tes Untuk Seleksi PPPK 2022

"Kita akan membutuhkan ratusan jenis obat yang berbeda untuk menyembuhkan semua kanker," kata Siegel. 

Alasan lain mengapa sulit untuk menyembuhkan kanker adalah karena standar untuk menyembuhkan kanker sangat tinggi. Kanker dinyatakan sembuh jika tidak ada lagi jejaknya di dalam tubuh dan tidak akan pernah kembali atau tidak diharapkan untuk kembali. Tetapi bahkan ketika semua jejak kanker telah hilang, tidak ada cara untuk mengetahui dengan pasti bahwa itu tidak akan kembali.

Alasan terakhir adalah, meski ada pengobatan untuk kanker tertentu, tidak berarti pengobatan itu akan berhasil untuk semua orang. "Kanker setiap orang memiliki tanda molekuler yang unik dan merespons pengobatan secara berbeda dibandingkan dengan orang lain dengan jenis kanker yang sama," kata Siegel.

Berikut adalah beberapa kanker paling mematikan mengutip Live Science:

1. Kanker Pankreas

Kanker pankreas dimulai di jaringan pankreas, yang membantu pencernaan. Kanker sistem pencernaan secara umum cukup mematikan. Jumlah pasien kanker pankreas yang bertahan hidup setelah lima tahun diagnosis kurang dari 50 persen. Ini membuat kanker pankreas menjadi jenis kanker yang paling mematikan.

Sebagian besar kanker pankreas adalah kanker eksokrin, yang berarti kanker muncul di sel yang membuat enzim pencernaan.

Baca Juga: Paling Berbahaya, Hacker Bjorka Menghebohkan Jagat Dunia Maya

Dalam sedikit kasus, kanker muncul di sel endokrin pankreas yang membuat hormon seperti insulin atau disebut tumor neuroenokrin pankreas (NETs). Tipe kanker ini hanya 2 persen dari kanker pankreas pada umumnya dan memiliki kemungkinan sembuh yang jauh lebih baik.

Bergantung dari seberapa jauh penyebarannya, dokter dapat mengobati kanker pankreas dengan pembedahan, radiasi, atau kemoterapi. Perawatan lain yang mungkin termasuk imunoterapi dan obat yang menargetkan molekul khusus untuk sel kanker.

2. Mesothelioma

Mesothelium adalah lapisan sel yang melapisi rongga tubuh tertentu dan mengelilingi organ dalam. Meshotheliome merupakan kanker sel-sel ini. Tiga dari empat mesothelioma berkembang di mesothelium yang mengelilingi paru-paru atau pleura. Jenis kanker ini disebut mesothelioma pleura.

Adapun, jenis mesothelioma paling umum terbentuk di peritoneum, jaringan yang melapisi perut dan mengelilingi banyak organ perut seperti perut dan hati. Jenis kanker ini disebut peritoneal mesothelioma. Mesothelioma jarang terjadi di jaringan yang mengelilingi jantung dan testis.

Baca Juga: Terbaru! Rekrutmen PPPK Tenaga Kesehatan Dibuka Akhir September 2022

Paparan terhadap asbes, menurut Badan Perlindungan Lingkungan AS, adalah penyebab utama mesothelioma pleura ganas.

Adapun perawatannya bergantung pada seberapa jauh perkembangannya, termasuk pembedahan, kemoterapi, radioterapi, terapi khusus, dan imunoterapi.

3. Kanker kantong empedu

Kanker sistem pencernaan ini dimulai di kantong empedu. Kantung empedu, terletak di bawah hati, berkonsentrasi dan menyimpan empedu, yakni zat yang dibuat oleh hati yang membantu pencernaan. Batu empedu, meski kecil, secara signifikan meningkatkan risiko terkena kanker kandung empedu.

Perawatan yang diberikan bergantung pada seberapa jauh kanker berkembang saat didiagnosis. 

4. Kanker Kerongkongan

Kerongkongan mempunyai fungsi mengangkut makanan dari tenggorokan ke perut. Faktor risiko kanker kerongkongan meliputi usia, merokok, minum alkohol, hingga riwayat penyakit lambung.

Baca Juga: Terbaru! Rekrutmen PPPK Tenaga Kesehatan Dibuka Akhir September 2022

Perawatannya bergantung pada seberapa jauh kanker telah berkembang, seperti pembedahan, kemoterapi, radiasi, imunoterapi, atau terapi yang menargetkan kondisi tertentu.

5. Kanker hati

Kanker hati adalah salah satu bentuk kanker yang paling umum di seluruh dunia. Faktor risiko yang paling signifikan untuk kanker hati adalah hepatitis B kronis atau infeksi hepatitis C. Kedua infeksi ini ditularkan melalui cairan tubuh, termasuk darah dan air mani.

Kanker yang terkait erat yaitu kanker saluran empedu intrahepatik, yang terjadi di saluran yang membawa empedu dari hati dan kantong empedu ke usus kecil, di mana empedu membantu mencerna lemak dari makanan.

6. Kanker paru-paru

Kanker paru-paru dan bronkial membunuh paling banyak orang di seluruh dunia. Merokok dan penggunaan produk tembakau adalah penyebab utamanya.

Baca Juga: Paling Berbahaya, Hacker Bjorka Menghebohkan Jagat Dunia Maya

Ada dua jenis utama kanker paru-paru non-sel kecil, yang paling umum, dan kanker paru-paru sel kecil yang menyebar lebih cepat. Hal terbaik yang dapat dilakukan pasien perokok untuk mempersiapkan pengobatan adalah berhenti merokok.

Pengobatan untuk kanker paru-paru termasuk pembedahan, kemoterapi, radiasi, imunoterapi dan terapi lainnya.

7. Kanker Pleura

Ini adalah tipe kanker jaringan yang melapisi paru-paru, perut, jantung, dan organ lainnya. Mesothelioma kanker adalah bentuk paling umum, biasanya mempengaruhi paru-paru.

Batuk, nyeri dada, dan sesak napas adalah gejala dari tipe kanker ini. Perawatannya termasuk operasi, radiasi dan kemoterapi. 

8. Leukemia Monositik Akut

Leukemia monositik akut adalah subtipe dari jenis leukemia yang disebut leukemia myeloid akut (AML). Kanker ini berkembang dalam sel prekursor darah yang sedang dalam perjalanan untuk menjadi sel sistem kekebalan yang disebut monosit. Monosit adalah bagian utama dari sistem kekebalan bawaan. 

Baca Juga: Ternyata 4 Prioritas Ini, Guru Honorer Tak Harus Ikut Tes Untuk Seleksi PPPK 2022

Perawatan untuk leukemia monositik akut yakni kemoterapi, transplantasi sel induk, atau terapi yang ditargetkan.

9. Kanker otak

Pada orang dewasa, tumor otak jarang dimulai di otak, tapi seringnya menyebar dari kanker lain. Kanker otak umumnya disebabkan oleh kanker yang berasal dari tempat lain di tubuh.

Pada anak-anak, sebagian besar tumor otak dimulai di otak. Satu-satunya faktor risiko tumor otak adalah riwayat keluarga dan paparan radiasi di kepala. Paparan radiasi biasanya terjadi selama pengobatan untuk beberapa kanker lainnya.

Pengobatan untuk tumor otak tergantung pada jenis tumor dan seberapa besar kanker telah tumbuh pada saat didiagnosis.

10. Leukimia Myeloid Akut

Leukemia berkembang dari sel induk di sumsum tulang. Jenis kanker ini terjadi ketika perkembangan sel darah terhenti dan sel menjadi kanker.

Baca Juga: Kenaikan BBM Menjadi Pemicu? Bukan 2023, Lalu Kapan Jadinya Honorer Dihapus

Leukemia myeloid akut mengacu pada kanker yang berkembang di sel myeloid (berlawanan dengan sel limfoid), yang merupakan sel prekursor darah yang berpotensi berkembang menjadi sel darah merah, beberapa jenis sel darah putih, dan trombosit.

Adapun perawatannya termasuk kemoterapi, transplantasi sel induk, atau terapi khusus.***

 

 

 

 

 

Editor: Anang Fauzi

Tags

Terkini

Terpopuler