Muhammad Lutfi mengatakan bahwa secara teori, pasokan minyak goreng seharusnya lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
Dengan dijalankannya kebijakan DMO dan DPO, Kemendag berhasil mengumpulkan sebanyak 720.612 ton, dan sebanyak 551.069 ton atau setara 570 juta liter telah didistribusikan dalam kurun waktu kurang lebih sebulan terakhir.
Baca Juga: Patahkan Ocehan Farhat Abbas, Nia Daniaty Bantah Gadai Rumah
Sayangnya, fakta di lapangan berkata lain, karena Muhammad Lutfi mengaku dari aksi blusukannya, kerap mendapati pasar dan supermarket tak memiliki minyak goreng.
Dia kemudian menyebut adanya indikasi pelaku mafia yang bermain di balik raibnya stok.
Baca Juga: Patahkan Ocehan Farhat Abbas, Nia Daniaty Bantah Gadai Rumah
"Spekulasi kita, deduksi kami adalah ini ada orang-orang yang mendapat, mengambil kesempatan di dalam kesempitan," ucap Muhammad Lutfi.
"Ini 3 kota ini satu industri ada di sana, kedua ada pelabuhan. Jadi kalau ini keluarnya dari pelabuhan rakyat, satu tongkang bisa 1 juta liter, dikali Rp7.000, Rp8.000, ini uangnya Rp8 sampai Rp9 miliar," tuturnya menambahkan.
Baca Juga: Nia Daniaty Gadai Rumah, Farhat Abbas: Selama Ini Saya yang Rawat
Muhammad Lutfi pun menegaskan pihaknya tidak bisa melawan penyimpangan yang terjadi.