Bukit Lumpur Masin Lulik Wemasa, Bagian Potensi Minyak Bumi di Selatan Timor Hingga Celah Timor di Laut Timor

12 Agustus 2022, 11:56 WIB
Masin Lulik berjarak sekitar 17 km dari Betun, ibu kota Malaka. /Lokasinya di Desa Litamali, Kobalima, Malaka,./Oktavianus Seldy

VOX TIMOR - Bukit lumpur Masin Lulik menjadi fenomena alam yang muncul di Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Semburan lumpur itu bagian potensi minyak bumi di selatan Timor hingga Celah Timor di Lau Timor.

Dugaan itu dimungkinkan karena di kawasan cagar alam Maubesi juga terdapat satu titik ceruk yang dipastikan sebagai sumber minyak.

Baca Juga: Aksi Pelecehan Istri Ferdy Sambo Tidak Terjadi? Putri Candrawathi Disebut Sosok Yang Rendah Hati

Terldapat tiga gunungan lumpur yang ada di tengah-tengah hamparan lumpur yang dikelilingi hutan bakau Teluk Hasan Maubesi meletup bergantian.

Dua bukit masih aktif, sedangkan satu lainnya mati, tidak menunjukkan letupan.

Bukit lumpur Masin Lulik Berada di Desa Litamali, Kobalima, Malaka, Masin Lulik berjarak sekitar 17 km dari Betun, ibu kota Malaka.

Baca Juga: Ferdy Sambo Minta Maaf Karena Berbohong, Istri Brigjen Hendra: Karier Suami Saya Hancur Seketika

Akses jalan menuju bukit lumpur Masin Lulik sebagian berupa rabat beton, namun sebagian lagi belum diaspal.

Masin Lulik

Masin Lulik hanya membutuhkan waktu tempuh sekitar 20 menit dari Betun, Malaka, Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Desa Litamali, Kobalima.

Berada dalam kawasan Cagar Alam Maubesi, Masin Lulik menjadi salah satu primadona wisatawan yang berkunjung ke NTT.

Kawasan ini memiliki dua kawah besar yang masih aktif. Dua kawah dengan beragam mitos yang menyertainya. 

Baca Juga: Bupati Kena OTT KPK Terkait Kasus Suap, Apakah Gaji Tidak Cukup?

Gunungan kawahnya setinggi 30 meter, dengan diameter selebar 2-3 meter. Uniknya, dua lubang kawah itu meletupkan material berbeda. 

Kawah pertama meletupkan material garam, lainnya mengeluarkan minyak bumi. Jarak antar bibir kawah sekitar 500 meter.

“Destinasi ini sangat unik. Bukan saja alam sekitarnya yang eksotis, ada dua lubang kawah dengan kandungan materi yang berbeda tentu sangat langka,” kata Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani, Selasa 23 April 2019 lalu.

Mengacu bahasa Tetum, Masin Lulik artinya garam yang keramat. Spot ini diyakini sudah eksis dari ribuan tahun silam. 

Baca Juga: Ferdy Sambo Minta Maaf Karena Berbohong, Istri Brigjen Hendra: Karier Suami Saya Hancur Seketika

Mitos berkembang terkait keberadaan destinasi tersebut. Masin Lulik dipercaya sebagai tempat arwah.

Oleh karenanya, masyarakat sekitar kerap melakukan ritual adat di kawasan Masin Lulik. 

Ricky mengatakan, nuansa mistik Masin Lulik semakin membuat destinasi itu terlihat eksotis.

“Kepercayaan masyarakat setempat memang demikian. Semua tentu harus dihormati. Tradisi adat juga masih dijalankan secara rutin dan turun temurun,” kata Ricky.

Menjaga kesakralan Masin Lulik, ada beberapa peraturan yang wajib dijalankan wisatawan. Setiap pengunjung Masin Lulik diwajibkan melepaskan alas kakinya. 

Baca Juga: Ferdy Sambo Minta Maaf Karena Berbohong, Istri Brigjen Hendra: Karier Suami Saya Hancur Seketika

Alas kaki pun sudah harus dilepas begitu masuk ke areal terbuka Masin Lulik. Lebih penting, pengunjung tidak diperkenankan berkata kotor selama berada dalam kawasan Masin Lulik.

Ritual lain yang harus ditaati juga, adalah menggantung ranting. Pengunjung diwajibkan menggantung beberapa ranting kayu pada pohon, dalam kawasan Masin Lulik.***

 

 

 

 

 

Editor: Oktavianus Seldy Berek

Terkini

Terpopuler