Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi di Labuan Bajo, Kapolda NTT Minta Para Kapolres Percepat Vaksinasi Tahap Dua

- 17 Maret 2022, 19:42 WIB
Kapolda NTT, Irjen Pol Setyo Budiyanto saat meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi serentak presisi di Polres Mabar yang berlangsung di Aula Youth Centet Labuan Bajo, Rabu,16 Maret 2022..
Kapolda NTT, Irjen Pol Setyo Budiyanto saat meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi serentak presisi di Polres Mabar yang berlangsung di Aula Youth Centet Labuan Bajo, Rabu,16 Maret 2022.. /Humas Polres Mabar/

VOX TIMOR -Kapolda NTT, Irjen Pol. Drs. Setyo Budiyanto, meninjau pelaksanaan vaksinasi yang digelar Polres Manggarai Barat, yang bertempat di Aula Paroki Roh Kudus, Labuan Bajo, Rabu, (16/3/2022) kemarin.

Hadir mendampingi Kapolda NTT dalam kegiatan itu, Kapolres Manggarai Barat, AKBP. Felli Hermato dan Wakapolres Manggarai Barat, Eliana Papote, juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, Paulus Mami.

Setelah mengikuti kegiatan zoom meeting dengan Kapolri, Kapolda NTT, Irjen Pol. Drs. Setyo Budiyanto, menekankan dua hal penting yang perlu dilaksanakan oleh Kapolres jajaran yakni, Terus mempercepat vaksinasi terutama dosis 2 (dua) serta mengecek vaksin yang mendekati batas waktu atau kadaluarsa.

“Presentase vaksinasi di NTT khususnya dosis 1 (satu) sudah di angka 87,58 persen. Aman kalau cerita tentang dosis satu, tapi begitu kita cerita atau bicara tentang dosis dua menjadi kurang aman, 60 persen saja belum mencapai, saat ini baru 57,64 persen, berarti masih perlu 2,26 persen lagi. Ini menurut saya harus cepat kita kejar,” pinta Irjen Pol. Drs. Setyo Budiyanto. 

Kalau bicara lagi soal dosis 3 (tiga), saya lihat yang lain masih rata-rata di angka 2 (dua) hingga 5 persen,” tambahnya.

Ia juga menyampaikan terkait vaksin yang kadaluarsa atau mendekati batas waktu agar dicek kembali.

“Ada vaksin yang akan kadaluarsa per 31 Maret ini, nah ini tentu perlu treatment khusus, jangan sampai kemudian vaksin ini kadaluarsa di tangan Vaksinator atau di tangan petugas,” jelas Kapolda NTT.

Hal ini disampaikannya, agar data secara nasional yang akan diupload tidak menjadi permasalahan dan penilaian dari pusat yang mana akan dibandingkan dengan angka konfirmasi positif.

“Kesan yang muncul, penilaian yang muncul bahwa yang terjadi konfirmasi postif meningkat, kemudian dikaitkan dengan vaksin yang kadaluarsa. Jadi saya sampaikan lagi yang mau kadaluarsa perlu ditreatment khusus,” ujar Jenderal Bintang Dua itu.

Halaman:

Editor: Bojes Seran


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah